Robert Schuller dalam buku Kisah Kasih Allah bercerita tentang sebuah karya mozaik di istana Kerajaan Teheran. Karya mozaik itu adalah salah satu karya terindah di dunia. Namun, siapa menduga bahwa mozaik itu terbuat dari sebuah cermin pecah. Mulanya, seorang arsitek memesan cermin dari Paris untuk dipasang di tembok istana. Ketika pesanan itu datang, alangkah kecewanya mereka karena cermin itu sudah pecah. Sang kontraktor bermaksud membuang pecahan cermin itu, tetapi si arsitek justru menggunakan pecahan-pecahan cermin itu untuk membuat mozaik indah yang terdiri dari serpihan kaca yang berwarna perak, berkilau, dan memendarkan cahaya.
Kisah Rahab juga serupa mozaik indah. Ia adalah perempuan kafir dan seorang pelacur. Namun, karena imannya kepada Tuhan dan tindakannya yang berani menyelamatkan para pengintai, Rahab diselamatkan. Ketika itu seluruh Yerikho dicekam rasa takut terhadap Israel, tetapi Rahab tidak membiarkan ketakutan maupun masa lalunya yang kelam menghambatnya. Ia berpaling kepada Tuhan. Tuhan pun menghargai iman Rahab. Ia dan seisi keluarganya tidak hanya terhindar dari pemusnahan (Yosua 6:25); ia menjadi leluhur dari Raja Daud dan bahkan masuk ke dalam silsilah Yesus dalam Matius 1.
Kisah Rahab juga serupa mozaik indah. Ia adalah perempuan kafir dan seorang pelacur. Namun, karena imannya kepada Tuhan dan tindakannya yang berani menyelamatkan para pengintai, Rahab diselamatkan. Ketika itu seluruh Yerikho dicekam rasa takut terhadap Israel, tetapi Rahab tidak membiarkan ketakutan maupun masa lalunya yang kelam menghambatnya. Ia berpaling kepada Tuhan. Tuhan pun menghargai iman Rahab. Ia dan seisi keluarganya tidak hanya terhindar dari pemusnahan (Yosua 6:25); ia menjadi leluhur dari Raja Daud dan bahkan masuk ke dalam silsilah Yesus dalam Matius 1.
Setiap kita pernah membuat kesalahan pada masa lalu. Bahkan mungkin, kita punya masa lalu yang begitu kelam. Mungkin kita merasa hidup kita sudah hancur. Namun, kisah Rahab mengingatkan kita; Tuhan sanggup mengubah hidup yang hancur sekalipun, menjadi baru.
Seperti apa pun hidup kita, jika dibawa ke hadapan-Nya, akan diubah menjadi karya seni yang indah dan berharga.
Yesaya 43 : 4
Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau, .......