BOLA GOLF

Pernahkah Anda memperhatikan bola golf? Bola itu tidak bulat mulus. Ada lubang-lubang kecil di permukaannya seperti bopeng bekas kena cacar pada wajah. Kelihatannya tidak elok, ya? Nyatanya, tampang jelek itu ada maksudnya. Menurut perancang bola golf, bola kecil yang bulat sempurna hanya akan terlontar paling jauh sekitar 119 meter. Bola serupa dengan lubang-lubang yang sesuai dapat mencapai dua kali lipat jarak itu! Bopeng tadi berguna untuk mengurangi daya tangkis udara dan memampukan bola golf meluncur lebih jauh.

Kehidupan kita juga "berlubang-lubang". Kita memiliki cacat bawaan dari lahir, bergumul dengan kelemahan tertentu, atau melewati pengalaman menyakitkan yang meninggalkan luka batin. Allah mengizinkan hal semacam itu terjadi, namun Dia tidak berdiam diri. Apabila kita berseru kepada-Nya, maka Allah, yang "turut bekerja dalam segala sesuatu," sanggup memulihkan kita. Selanjutnya Dia akan mengubah hal itu menjadi kekuatan untuk melayani.

Peristiwa seperti itu dapat menambahkan kepekaan, belas kasihan, dan pengertian kita dalam menghadapi masalah orang lain. Misalnya, sebagai anak Anda diperlakukan secara kasar. Keadaan itu pasti menyakitkan, dan Allah tidak menghendakinya. Namun, karena Anda pernah mengalaminya, dan Anda telah mengalami pemulihan oleh anugerah Tuhan, kini Anda dapat memahami dengan lebih baik kondisi seorang anak yang diperlakukan secara kasar dan Anda dapat membantunya mengatasi hal itu, dengan cara yang tepat. Pengalaman buruk kita pun diubah-Nya menjadi berkat bagi orang lain. Indah, bukan?
Roma 8 : 28
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

BANDENG PRESTO

Ikan bandeng memiliki daging yang lezat. Namun, sayangnya memiliki tulang dan duri yang susah dipisahkan dari dagingnya. Salah satu cara mengatasi masalah ini adalah dengan mengolah bandeng menjadi bandeng presto. Bandeng diolah dengan pressure cooker, alat masak yang bekerja dengan memberikan tekanan tinggi. Tekanan ini telah diatur sedemikian rupa, sehingga tulang dan duri bandeng tersebut bisa menjadi lunak, tetapi dagingnya sendiri tidak rusak. Kita pun dapat menikmati daging bandeng yang lezat tanpa harus terganggu dengan tulang dan durinya lagi.

Mirip dengan ikan bandeng, ada juga banyak "tulang dan duri" dalam diri kita yang membuat hidup kita tidak menyenangkan bagi Tuhan. Mungkin "tulang dan duri" itu berupa kesombongan, kekurangpercayaan, kekerasan hati, pola pikir yang salah, dan sebagainya. Maka, kerap kali Tuhan harus mengatasinya dengan "memasukkan" kita untuk sementara waktu ke dalam "pressure cooker", yakni situasi hidup yang membuat stres. Tentu dengan "takaran tekanan" yang sudah Dia atur, sehingga tidak akan melebihi kemampuan kita untuk menanggungnya. Cukup kuat untuk "melunakkan duri" alias membentuk kita, tetapi tidak sampai membuat kita hancur.

Apabila saat ini kita sedang berada dalam situasi yang menekan, yang membuat kita stres, jangan menyerah. Tetaplah beriman kepada-Nya. Bahkan, pakai kesempatan ini untuk merenung dan mencari apa yang Dia ingin kita ubah dalam diri kita. Lalu jalani dengan kesabaran dan ketekunan. Agar melalui proses ini, kita menjadi pribadi yang lebih baik dan memuliakan Tuhan.


Ibrani 12 : 11
Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.

MENJADI BERKAT

Bob Paul, salah seorang CEO tv kabel terkemuka, menyadari arti hidupnya melalui sebuah momen kehilangan.Disaat ia menggantungkan apa yang dia miliki dan seluruh hartanya kepada anak satu-satunya, anaknya justru dipanggil Bapa pulang ke surga. Akhirnya dia menyadari bahwa akhir dari tujuan hidup manusia bukanlah kesuksesan, melainkan bagaimana menjadi berkat bagi orang lain.

Dalam bukunya ‘The Hope Time’, Bob Paul menulis bahwa ada 4 tingkat kehidupan manusia; yaitu:

1. Struggle / pergumulan : Bob mengatakan bahwa setiap manusia setiap hari mengalami pergumulan. Dan tujuan mereka hanyalah satu, yaitu bagaimana keluar dari masalah itu dan menjadi sukses

2. Success / sukses : Sukses yang diraih ini, akan membuahkan pergumulan yang lain lagi, dan ingin mencari sukses lebih lagi. Hal ini akan terus menerus menjadi lingkaran setan yang tidak berhenti.
3. Significant / memberi arti : artinya hidup yang memberi dampak pada orang disekitarnya. Meningkat dari hidup untuk diri sendiri, naik menjadi saluran berkat kepada banyak orang.
Tuhan mau supaya kita merenungkan bagaimana kehidupan kita, apakah ada nilai (value) yang kita bagikan kepada orang lain? Atau hidup kita hanya melakukan pencapaian bagi diri kita sendiri?.
4. Surrender / penyerahan : yaitu hidup yang tidak mengandalkan kekuatan diri sendiri tetapi bersandar sepenuhnya kepada Tuhan.
Seperti teladan Paulus; seorang yang sangat hebat, namun ia meninggalkan semuanya itu dan taat kepada kehendak Bapa. Itulah mengapa sebabnya ia menjadi berkat yang sangat besar bagi dunia ini.
Hari ini kita sadar, bahwa hidup tidak hanya berpusat pada diri sendiri. Tetapi harus hidup meningkat lebih lagi. Yaitu ke arah ’significant; dan ’surrender’, ; hidup yang bernilai Kerajaan Allah dan tidak mengandalkan kekuatan sendiri.
Mazmur 115:15 berkata bahwa Tuhanlah yang memiliki langit dan bumi. Dialah sumber berkat kita, segala berkat jasmani dan rohani telah dipenuhi oleh Tuhan untuk kita. Dengan tujuan supaya kita bisa menjadi jawaban bagi orang-orang yang membutuhkan.
Hidup kita harus memberi pengaruh kepada dunia ini, supaya mereka mengenal kasih Kristus yang besar
Kejadian 26:12, 27-28 menulis bagaimana Ishak mengalami hidup dalam berkat Tuhan dan menjadi saluran berkat yang luar biasa. Apa yang Tuhan janjikan melalui Pemazmur sudah dialami oleh Ishak, bagaimana ia menjadi sangat kaya, bukan karena kekuatannya tetapi karena ia diberkati oleh Tuhan, bahkan orang-orang yang iri kepadanya bisa melihat Tuhan didalam hidup Ishak. Seringkali kita tidak bisa mengalami berkat Tuhan karena membatasi janji Tuhan dengan pikiran kita sendiri.

Karena itu kita harus memegang janji Tuhan dengan 4 K :

1. Keterbukaan mata rohani kita terhadap janji Tuhan; belajarlah dari Yosua yang memiliki iman dengan mata rohani yang terbuka membawa bangsa Israel ke tanah Perjanjian.

2. Ketaatan; banyak orang tidak taat karena mau hidup dalam zona nyaman. Tetapi ketaatan sesungguhnya membawa berkat.

3. Kekudusan; (Yosua 3:5) orang yang tidak dikuduskan tidak dapat melihat Kerajaan Allah.

4. Kesatuan hati; ketika Yosua mengandalkan Tuhan, dan seluruh bangsa Israel bersatu hati, maka mereka bisa menghadapi tantangan yang besar. Mari, kita sebagai umat Tuhan rela untuk bersatu hati satu dengan yang lain, supaya kita memberkati Indonesia dan dunia bagi Kristus.

Tuhan yang telah menyucikan dan menguduskan kita didalam Kristus, membuat hati kita melihat dunia dengan belas kasihan Kristus, mari kita hadirkan Kerajaan Allah dimuka bumi ini dengan kasih Kristus, Amin.

BE THE GREATEST

Sekelompok kuda liar sedang makan rumput di sebuah padang belantara. Tiba-tiba muncul seekor harimau kelaparan yang tengah mencari mangsa. Kuda-kuda itu serentak melindungi diri dengan cara berdiri saling berhadapan membentuk lingkaran. Sang harimau tidak berani mendekat, takut kena tendang. Akan tetapi, dengan tipu muslihatnya ia lalu berkata, "Sungguh sebuah barisan yang bagus. Bolehkah aku tahu kuda jenius mana yang mencetuskan idenya?" Kuda-kuda itu termakan hasutan sang harimau. Mereka berdebat siapa yang pertama kali mencetuskan ide membuat barisan kokoh tersebut. Tidak ada kata sepakat, akhirnya mereka cerai-berai. Sang harimau pun dengan mudah memangsa mereka satu per satu.

Dalam sebuah kelompok, baik kelompok kerja di perusahaan, maupun kelompok pelayanan di gereja - salah satu kerikil paling tajam yang bisa muncul adalah persaingan tentang siapa yang paling berpengaruh; paling berjasa; paling penting. Apabila sudah begitu, kelompok tersebut akan menjadi sangat rapuh. Seperti yang terjadi pada kelompok kuda dalam cerita di atas.

Persaingan demikian rupanya terjadi juga di kalangan para murid Tuhan Yesus. Setelah sebelumnya mereka berdebat tentang siapa yang terbesar di antara mereka (Markus 9:33-37), sekarang tahu-tahu Yakobus dan Yohanes tampil meminta tempat utama kepada Guru mereka. Kesepuluh murid lain kontan marah kepada kedua bersaudara itu. Tuhan Yesus segera meluruskan pemahaman mereka. Siapa yang ingin menjadi yang terbesar, ia harus menjadi pelayan bagi semua. Artinya, kebesaran sejati terletak dalam kerendahan hati.


Matius 18 : 4

Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga.

Matius 23 : 11

Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu.





WHAT MONEY CAN BUY



It can buy a House

But not a Home


It can buy a Bed

But not Sleep


It can buy a Clock

But not Time


It can buy you a Book

But not Knowledge


It can buy you a Position

But not Respect


It can buy you Medicine

But not Health


It can buy you Blood

But not Life


It can buy you Sex

But not Love

Lukas 12:15
Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu."

MEMAAFKAN DENGAN PERBUATAN

Tanggal 13 Mei 1981 dunia gempar dengan peristiwa ditembaknya Paus Yohanes Paulus II di Lapangan Santo Petrus Vatikan. Penembaknya Mehmet Ali Agca. Paus menderita luka serius dan nyaris meninggal. Sesaat sebelum jatuh pingsan, Paus sempat berkata, "Ya Tuhan, ampunilah dia." Empat hari kemudian setelah mulai pulih, secara terbuka Paus menyatakan memaafkan perbuatan Agca.

Dua tahun sesudahnya, pada 27 Desember 1983, Paus mengunjungi Agca di Penjara Rebbibia, Roma. Ia berbicara dari hati ke hati dengan orang yang pernah hendak membunuhnya itu. Ia menegaskan kembali telah memaafkan Agca. Tahun 2000 Paus meminta pengampunan bagi Agca kepada Pengadilan Roma, yang membuatnya hanya menjalani 19 tahun dari masa hukuman seumur hidup.

Memaafkan memang tidak cukup hanya diucapkan di mulut, perlu juga ditampakkan dalam perbuatan. Onesimus pernah melakukan kesalahan besar terhadap Filemon, tuannya, sebelum akhirnya ia bertemu dengan Paulus di dalam penjara, lalu bertobat dan menjadi sahabat dekat. Untuk itulah Paulus menulis surat kepada Filemon, yaitu meminta Filemon memaafkan dan menerima kembali Onesimus.

Adakah seseorang yang pernah menyakiti Anda; menimbulkan kepahitan yang menggoreskan luka di hati ? Sangat baik kalau Anda telah memaafkannya. Tetapi akan jauh lebih baik kalau kata maaf itu Anda nyatakan juga dalam perbuatan. Mungkin dengan memberinya kembali kesempatan, atau bertegur sapa kembali sebagai teman. Hal itu bukan saja akan lebih menolongnya, melainkan juga akan lebih menolong Anda.


Matius 6 : 14-15
6:14 Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga.
6:15 Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu
.