Filipi 2:1-14 menceritakan tentang Yesus yang mengalami penurunan sewaktu Dia mengikuti kehendak Bapa. Tetapi justru dari penurunan yang Dia alami Allah Bapa meninggikan Dia (Filipi 2:9). Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama).
Seperti Tuhan Yesus, kita pun harus mau dan bersedia untuk berjalan menurun ke bawah.
Penurunan bukan berarti melakukan dosa, tetapi penurunan adalah sikap hati yang merendahkan diri, menyangkal diri dan tidak mencari pujian sia-sia. Perlu kita ketahui bahwa jalan menuju puncak menurut kamus Alkitab adalah jalan menuju ke bawah atau kerendahan hati, sedangkan menurut kamus dunia justru jalan kepuncak adalah menghalalkan segala cara, ambisi pribadi yang dikedepankan dsb. Sangat berbeda konsep jalan menuju puncak ala dunia dengan pengertian alkitab.
Yakobus 4:6 “Tetapi kasih karunia, yang dianugerahkan-Nya kepada kita, lebih besar dari pada itu. Karena itu Ia katakan: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati." Tuhan tidak suka akan orang yang congkak, tetapi Tuhan suka akan orang yang rendah hati dan ganjaran bagi orang yang rendah hati adalah kasih karunia yang hanya dari Allah Bapa saja.
Hidup adalah sebuah pilihan, apa yang kita kejar dalam hidup ini mencerminkan pilihan hidup kita. Apakah hidup kita untuk mengejar harta di dunia ataukah untuk mengejar harta di sorga ? Matius 6:21 “Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.”
Marilah kita mengintrospeksi diri kita masing-masing, sekarang ini dimanakah hati kita berada.
Seperti Tuhan Yesus, kita pun harus mau dan bersedia untuk berjalan menurun ke bawah.
Penurunan bukan berarti melakukan dosa, tetapi penurunan adalah sikap hati yang merendahkan diri, menyangkal diri dan tidak mencari pujian sia-sia. Perlu kita ketahui bahwa jalan menuju puncak menurut kamus Alkitab adalah jalan menuju ke bawah atau kerendahan hati, sedangkan menurut kamus dunia justru jalan kepuncak adalah menghalalkan segala cara, ambisi pribadi yang dikedepankan dsb. Sangat berbeda konsep jalan menuju puncak ala dunia dengan pengertian alkitab.
Yakobus 4:6 “Tetapi kasih karunia, yang dianugerahkan-Nya kepada kita, lebih besar dari pada itu. Karena itu Ia katakan: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati." Tuhan tidak suka akan orang yang congkak, tetapi Tuhan suka akan orang yang rendah hati dan ganjaran bagi orang yang rendah hati adalah kasih karunia yang hanya dari Allah Bapa saja.
Hidup adalah sebuah pilihan, apa yang kita kejar dalam hidup ini mencerminkan pilihan hidup kita. Apakah hidup kita untuk mengejar harta di dunia ataukah untuk mengejar harta di sorga ? Matius 6:21 “Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.”
Marilah kita mengintrospeksi diri kita masing-masing, sekarang ini dimanakah hati kita berada.
Mengapa kita harus mau mengalami penurunan? Matius 5:48 “Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna." Kita harus mengalami penurunan supaya kita semakin lama semakin sempurna seperti Bapa kita di sorga. Sempurna berasal dari kata Teleios yang berarti dewasa,matang.
Jadi sempurna yang dimaksudkan adalah menjadi dewasa sesuai dengan kehendak Bapa.
Untuk sampai ke puncak kita harus menganggap orang lain lebih dari diri kita dan kita harus mau melepaskan penyerahan hak-hak kita kepada Allah Bapa. Untuk mengerti tentang semua ini kita harus memiliki sumber nasihat, yaitu:
1. Penuhi dengan firman
Kita harus rutin membaca firman, firman adalah perkataan Tuhan yang seringkali menjadi rhema yang akan menuntun kita dan menjadi pegangan dalam menjalani hidup.
2. Ada persekutuan roh yang akan menimbulkan kasih mesra
Kita harus terus membangun keintiman dengan Roh Kudus sehingga kasih mesra akan melingkupi sekitar kita.
3. Ada belas kasihan (Compassion)
Kebahagiaan tertinggi dalam hidup karena memberi bukan karena mendapat!
Merendahkan diri adalah sebuah pilihan, jika kita memilih untuk rendah hati maka kita akan rendah hati.
Turun ke bawah adalah untuk mendapat peninggian dari Bapa. Kita adalah anak panah yang apabila kita mau mengalami penurunan maka anak panah ini akan ditarik ke belakang dulu(penurunan) sehingga anak panah ini akan melesat jauh ke depan. Apakah kita mau melesat dan mengalami peninggian dari Tuhan? Jika ya, Siapkanlah diri kita untuk mengalami penurunan dalam hidup terlebih dulu.
Jadi sempurna yang dimaksudkan adalah menjadi dewasa sesuai dengan kehendak Bapa.
Untuk sampai ke puncak kita harus menganggap orang lain lebih dari diri kita dan kita harus mau melepaskan penyerahan hak-hak kita kepada Allah Bapa. Untuk mengerti tentang semua ini kita harus memiliki sumber nasihat, yaitu:
1. Penuhi dengan firman
Kita harus rutin membaca firman, firman adalah perkataan Tuhan yang seringkali menjadi rhema yang akan menuntun kita dan menjadi pegangan dalam menjalani hidup.
2. Ada persekutuan roh yang akan menimbulkan kasih mesra
Kita harus terus membangun keintiman dengan Roh Kudus sehingga kasih mesra akan melingkupi sekitar kita.
3. Ada belas kasihan (Compassion)
Kebahagiaan tertinggi dalam hidup karena memberi bukan karena mendapat!
Merendahkan diri adalah sebuah pilihan, jika kita memilih untuk rendah hati maka kita akan rendah hati.
Turun ke bawah adalah untuk mendapat peninggian dari Bapa. Kita adalah anak panah yang apabila kita mau mengalami penurunan maka anak panah ini akan ditarik ke belakang dulu(penurunan) sehingga anak panah ini akan melesat jauh ke depan. Apakah kita mau melesat dan mengalami peninggian dari Tuhan? Jika ya, Siapkanlah diri kita untuk mengalami penurunan dalam hidup terlebih dulu.