BE THE GREATEST

Sekelompok kuda liar sedang makan rumput di sebuah padang belantara. Tiba-tiba muncul seekor harimau kelaparan yang tengah mencari mangsa. Kuda-kuda itu serentak melindungi diri dengan cara berdiri saling berhadapan membentuk lingkaran. Sang harimau tidak berani mendekat, takut kena tendang. Akan tetapi, dengan tipu muslihatnya ia lalu berkata, "Sungguh sebuah barisan yang bagus. Bolehkah aku tahu kuda jenius mana yang mencetuskan idenya?" Kuda-kuda itu termakan hasutan sang harimau. Mereka berdebat siapa yang pertama kali mencetuskan ide membuat barisan kokoh tersebut. Tidak ada kata sepakat, akhirnya mereka cerai-berai. Sang harimau pun dengan mudah memangsa mereka satu per satu.

Dalam sebuah kelompok, baik kelompok kerja di perusahaan, maupun kelompok pelayanan di gereja - salah satu kerikil paling tajam yang bisa muncul adalah persaingan tentang siapa yang paling berpengaruh; paling berjasa; paling penting. Apabila sudah begitu, kelompok tersebut akan menjadi sangat rapuh. Seperti yang terjadi pada kelompok kuda dalam cerita di atas.

Persaingan demikian rupanya terjadi juga di kalangan para murid Tuhan Yesus. Setelah sebelumnya mereka berdebat tentang siapa yang terbesar di antara mereka (Markus 9:33-37), sekarang tahu-tahu Yakobus dan Yohanes tampil meminta tempat utama kepada Guru mereka. Kesepuluh murid lain kontan marah kepada kedua bersaudara itu. Tuhan Yesus segera meluruskan pemahaman mereka. Siapa yang ingin menjadi yang terbesar, ia harus menjadi pelayan bagi semua. Artinya, kebesaran sejati terletak dalam kerendahan hati.


Matius 18 : 4

Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga.

Matius 23 : 11

Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu.