Suatu tragedi besar bahwa banyak orang menjalani hidup ini tanpa pernah mengenal Pencipta mereka. Mengabaikan hubungan ini akan membuat mereka kehilangan maksud keberadaan mereka serta hak istimewa terbesar yang diberikan kepada umat manusia, - yaitu, mengenal Allah. Bahkan orang Kristen sendiri dapat menganggap remeh kehormatan untuk mengenal Kristus lebih intim lagi. Hasrat besar Paulus untuk mengenal Tuhan membuatnya memperhitungkan segala hal lainnya tidak berarti bila dibandingkan dengan berkat yang besar ini. Sekalipun orang percaya dapat menerima Kristus sebagai Juruselamat mereka, melayani-Nya dengan setia dan mengharapkan untuk bersama ia di surga, namun banyak dari kita yang tidak memiliki rasa lapar untuk mengenal Dia saat ini.
Bagaimana kita dapat merasa puas hanya dengan diselamatkan saja dan tidak tertarik sama sekali dengan hubungan yang paling memuaskan dan menyenangkan yang pernah ditawarkan kepada kita? Mengejar Kristus dengan hasrat Paulus menuntut sebuah harga – melewatkan waktu berdua dengan Tuhan, menyerahkan kehendak kita dan belajar untuk mengenal-Nya melalui penderitaan. Meskipun keselamatan adalah anugerah yang diberikan dengan cuma-cuma, keintiman dengan Tuhan adalah proses yang mahal, namun imbalannya tak ternilai dan kekal.
Kebudayaan memenuhi kita dengan berbagai informasi dan pengalih perhatian yang dapat memenuhi pikiran dan hati kita, sehingga membuat kita tidak tertarik untuk membangun hubungan yang lebih dalam dengan Kristus. Beberapa orang bahkan belajar banyak fakta tentang Tuhan daripada mengenal Dia secara pribadi.
Periksalah diri kita untuk mengetahui apa yang menghambat hasrat kita terhadap Tuhan. Pikirkanlah cara untuk meluangkan waktu setiap hari untuk berdua dengan Tuhan. Saat kita hendak melakukan rutinitas, carilah tuntunan-Nya dan dengarlah suara-Nya. Pada akhirnya, kita pun akan menganggap segalanya sampah bila dibandingkan dengan pengenalan akan Kristus.
1 Korintus 3 : 7 - 14
3:7 Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. 3:8 Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus, 3:9. dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan. 3:10 Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, 3:11 supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati. 3:12 Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena akupun telah ditangkap oleh Kristus Yesus. 3:13 Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, 3:14 dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.
SENTUHAN HATI