MELEPAS UNTUK MENDAPATKAN

Banyak orangtua sangat berharap dapat menyekolahkan anak-anaknya sampai ke bangku kuliah. Meski biaya yang dibutuhkan sangat banyak, itu tidak menyurutkan keinginan mereka. Oleh sebab itu, tidak sedikit orangtua yang siap menjual harta bendanya, termasuk barang-barang yang sangat mereka sayangi. Mereka sadar ada yang harus dilepaskan demi mendapat apa yang mereka impikan.
Hal di atas mengingatkan kita tentang bagaimana seharusnya memandang Kerajaan Surga. Yakni memandangnya seperti harta terpendam dan mutiara yang indah. Saat kita melihatnya sebagai "mutiara" yang jauh lebih berharga dari segala harta, kita akan rela melepas segala milik kita demi mendapatkan yang paling berharga. Sayang, pada zaman ini manusia kerap bersikap sebaliknya. Berbagai keindahan semu menutupi pandangan manusia bahwa Surga itu yang paling berharga.
Membuat mereka-sebaliknya-rela melepaskan Kerajaan Surga demi mendapatkan yang semu dan sementara itu. Harta atau posisi bisa membuat seseorang menghalalkan cara-yang tak berkenan bagi Tuhan-demi menggapainya. Cinta kepada lawan jenis dapat membuat seseorang rela mengompromikan iman. Kesibukan di pekerjaan sangat mungkin membuat seseorang membiarkan kehidupan rohaninya tak bertumbuh.
Apakah yang paling bernilai dalam hidup Anda saat ini? Apakah itu harta, karier, status, kekasih, keluarga, atau yang lain? Biarlah hari ini mata rohani kita dibukakan untuk melihat bahwa semuanya itu sesungguhnya tidak sebanding dengan Kerajaan Surga, yang akan kita miliki sampai kekekalan. Sebab itu, semua yang lain mesti siap untuk kita lepaskan, agar kita tak kehilangan yang kekal.

Matius 13 : 44-46
44 "Hal kerajaan Sorga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang lalu dipendamnya lagi. Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu.
45 Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah.
46 Setelah ditemukan mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu"