BERTAHAN DALAM UJIAN



“Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan.” Yakobus 1:2

Menjalani hidup sebagai orang Kristen bukanlah berarti langkah kita menjadi mudah dan tanpa masalah; sebaliknya kita justru menghadapi banyak ujian/pencobaan. “Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus melainkan juga untuk menderita untuk Dia” (Filipi 1:29). Namun ujian dan pencobaan yang kita alami itu semuanya mendatangkan kebaikan bagi kita. Tuhan ingin melihat sejauh mana kualitas iman anak-anak-Nya.

Ada dua kemungkinan yang akan terjadi apabila seseorang mengalami ujian dan pencobaan :

1) ia kecewa dan meninggalkan Tuhan, atau

2) akan semakin tekun dan melekat kepada-Nya sehingga imannya semakin bertumbuh dan dewasa.


Adakalanya Tuhan memperingatkan kita dengan keras melalui keadaan atau situasi yang kita alami supaya kita belajar bergantung penuh kepada-Nya dan berdiri di atas dasar iman yang teruji. Iman yang teruji tidak terjadi dalam semalam, namun harus melewati proses yang panjang, yang di dalamnya terkandung unsur ketekunan dan kesetiaan.

Beberapa proses ujian yang harus kita alami adalah:


1. Kelimpahan

Hal lain, selain masalah dan penderitaan, yang terkadang diijinkan untuk menguji iman kita adalah kelimpahan. Banyak anak Tuhan yang jatuh dalam dosa justru pada waktu ia diberkati dan dalam kelimpahan. Ketika sedang susah atau dalam keadaan miskin biasanya seseorang lebih mengutamakan Tuhan dan selalu berusaha untuk dekat dengan Dia, berdoa pun all out, tetapi pada waktu mengalami pemulihan, diberkati dan menjadi kaya, ia mulai lebih dekat dengan hartanya dibanding dengan Tuhan; yang diutamakan dan dicari bukan lagi Tuhan, melainkan dunia dengan segala kesenangannya.


2. Peristiwa buruk

Hal ini pernah dialami Ayub, padahal ia seorang yang “...saleh dan jujur; ia takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.” (Ayub 1:1). Semua anaknya mati, hartanya ludes, isterinya mengutuki dia, bahkan tubuhnya penuh borok. Namun Ayub tetap kuat karena dia tahu bahwa Tuhan sedang memprosesnya. Karena lulus dalam ujian, kehidupan Ayub dipulihkan secara luar biasa (baca Ayub 42:10-17).
Jangan pernah undur dari Tuhan saat dalam pencobaan, karena selalu ada rencana-Nya yang indah di balik semua ini!

Seorang yang mau maju tidak akan pernah memandang tekanan sebagai beban yg akan menyebabkannya jatuh. Sebaliknya, tekanan hidup dijadikan pendorong semangat untuk berusaha dan bertekun, jangan pernah menyerah, Tuhan menyertai dan menopang orang-orang yang percaya serta selalu berharap padaNya.

KEGAGALAN SAUL



Saul tahu dia dipilih oleh Tuhan. Tuhan punya rencana dalam hidupnya, tetapi Saul tidak mempunyai karakter untuk mencapai itu.

1 Samuel 13: 13, nabi Samuel berkata kepada Saul:”Perbuatanmu itu bodoh, engkau tidak mengikuti perintah Tuhan Allahmu yang diperintahkanNya kepadamu, sebab sedianya Tuhan mengokohkan kerajaanmu untuk selama- lamanya.”

Saul dipanggil oleh Tuhan (1 Samuel 9: 17), diurapi oleh Tuhan (1 Samuel 10: 1), diubah oleh Roh Allah (1Samuel 10: 6,9,11,12), dipilih oleh rakyat (1 Samuel 10: 24) dan bersumpah untuk taat. Tetapi mengapa Saul gagal?

ADA 4 HAL YANG MENYEBABKAN SAUL GAGAL :

1. Saul tidak taat kepada Firman Tuhan (1 Samuel 13: 1- 13)
Nabi Samuel menyuruh Saul ke Gilgal untuk menunggu dia selama 7- hari disana. Setelah Saul menunggu selama 7- hari, ternyata Samuel tidak kunjung tiba, maka rakyat mulai gelisah dan kemudian meninggalkan Saul. Pada waktu itu pasukan Filistin sedang mengepung bangsa Israel. Karena Samuel belum datang juga, maka Saul memberanikan diri untuk mempersembahkan korban yang mana seharusnya bukanlah bagian dia untuk melakukannya.
Disini, Saul tidak taat: Ia mulai dengan otoritasnya sebagai raja dan yang kemudian menggunakan pikirannya atau logikanya sendiri. Pada waktu rakyat pergi meninggalkan Saul pasti mereka mencemooh Saul, dan kecewa terhadap raja yang dikirakan perkasa tetapi ternyata cuma menunggu dan bergantung kepada Samuel.
Jadi, Saul mulai berpikir, akukan raja, dan mengapa aku mesti menunggu samuel, bukankah aku sudah diurapi ?
Akhirnya Saul melanggar perintah Tuhan.

2. Saul sombong (1 Samuel 15: 12)
Sebelum Saul terpilih menjadi raja, Saul adalah orang yang minder. Hal ini terbukti, sewaktu Saul ditemui oleh nabi Samuel untuk diurapi, maka Saul berkata, “Bukankah aku seorang suku Benyamin, suku yang terkecil di Israel? Dan bukankah kaumku yang paling hina dari segala kaum suku Benyamin?“(1 Samuel 9: 21). Dan ketika pada waktu diadakan suatu undian, Saul terpilih sebagai orang yang ditunjuk oleh Tuhan, tetapi ia, bersembunyi diantara barang- barang (1Samuel 10: 22). Ini sebagai bukti bahwa Saul, sebelum ia menjadi raja, adalah seorang yang minder.
Setelah ia diurapi, diubah oleh Roh Allah dan diberi kuasa, ia menjadi sombong. Hal ini terbuti dari:
- Saul membangun t untuk tugu peringatan nghormati dirinya sendiri (1 Samuel 15: 12)
- Ketika Saul ditegor oleh Samuel, ia memberikan alasan untuk perbuatannya yang salah serta mencari kambing-hitam: rakyat yang menjadi kambing-hitam (1 Samuel 13: 8- 12; 1 Samuel 15: 14, 15, 21)
- Saul tidak pernah menerima tegoran dengan rendah hati (1 Samuel 15: 30)

Daud telah berbuat dosa yang jauh lebih besar daripada Saul. Tetapi yang membuat Daud selalu diterima dan bahkan menjadi orang yang berkenan di hati Allah adalah kerendahan hati Daud: Ketika ia berbuat dosa (berzinah dan melakukan pembunuhan yang berencana), nabi Natan datang kepada Daud dengan suatu tegoran. Lalu Daud menerima tegoran itu dan merendahkan hatinya di hadapan Tuhan.


3. Saul serakah (1 Samuel 15: 17- 19)
Saul dikenal dengan keserahannya: Seharusnya ia membunuh semua ternak- ternak orang- orang Amalek, tetapi ia memilih ternak yang baik dan membawanya. Solah- olah semua ini ia lakukan untuk Tuhan, yaitu mempersembahkan korban bakaran bagi Tuhan. Tetapi sebenarnya motivasi Saul adalah serakah.

4. Saul takut kepada orang banyak (1 Samuel 15 : 24)
Kejatuhan Saul yang pertama karena rakyat telah meninggalkan dia: Ketika mereka sedang dikepung oleh tentara Filistin, nabi Samuel tidak kunjung datang untuk mempersembahkan korban bakaran kepada Tuhan.
Kejatuhan Saul yang kedua adalah ketika rakyat menuntut supaya jarahan orang- orang Amalek tidak dibinasakan, melainkan dibawa pulang. Disini Saul takut terhadap rakyat dan mengizinkan rakyat untuk melakukan hal itu.
Saul melanggar firman Tuhan karena rakyat. Saul tidak masuk dalam rencana Tuhan, disebabkan karena takut kepada orang banyak atau takut dengan apa kata orang terhadap dirinya.

Saul dipanggil oleh Tuhan, diurapi oleh Tuhan, diubah oleh Roh Allah, dipilih oleh rakyat dan bersumpah untuk taat. Tetapi mengapa Saul gagal?
Saul gagal karena karakternya!

Tuhan hanya berpesan kepada Saul, ketika ia terpilih menjadi raja atas Israel yang pertama demikian:


“Hanya takutlah akan Tuhan dan setialah beribadah kepadaNya dengan segenap hatimu……….Tetapi jika kamu terus berbuat jahat, maka kamu akan dilenyapkan, ……….” (1Samuel 12: 24- 25)

Setelah Saul ditolak oleh Allah, Allah tidak membunuh Saul atau menurunkan Saul dari kursi kerajaannya, atau membuat Saul hidup didalam kemiskinan / melarat, tetapi Saul tetap menjadi raja, dan terus melakukan perang dengan bangsa Kanaan, serta menang, sekalipun diluar rencana Tuhan.

Tetapi, perhatikan baik- baik, didalam 1Samuel 16: 4, dikatakan ”Roh Tuhan telah undur dari Saul dan dia diganggu oleh roh jahat daripada Tuhan.” Apabila roh jahat itu menyerang Saul, maka Saul menjadi gelisah, frustasi, depressi dan tidak merasa ada damai sejahtera dalam hidupnya.

Nabi Yeremia menuliskan bahwa “Rencana Tuhan adalah rencana damai sejahtera” (Yer. 29: 11).

Jadi apabila kita sudah keluar dari rencana Tuhan maka kita akan kehilangan damai sejahtera dalam hati dan digantikan dengan frustasi, gelisah, depressi, cemas, dll.

Hati- hati bagi kita yang sudah keluar dari rencana Tuhan, kegagalan pasti mengikuti ......

KEBENARAN TENTANG "NERAKA"



Neraka itu ada .....
Ingat bahwa, setiap manusia siapapun dia sedang :

1. Menuju kepada hari kematiannya (sewaktu-waktu bisa terjadi)
2. Menuju tahta pengadilan Tahta Allah yang tidak dapat disuap
3. Menuju masa kekekalan (di surga - di neraka)


Kebenaran tentang kebenaran "NERAKA" :



Roma 10 : 9

Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.


TAAT DAN BIJAKSANA


Kecenderungan manusia adalah mau menjadi bijaksana dan taat, tetapi kenyataannya sering terjadi yang sebaliknya.


BIJAKSANA

Apa pilihan jawaban kita dari pernyataan di bawah ini ?
IBU MANDUL, ANAKNYA JUGA MANDUL !

Pilihan jawaban :

a. Ya
b. Tidak

Maka kebanyakan dari kita akan menjawab : BELUM TENTU !
Bijaksana bukan jawaban kita “BELUM TENTU” ?

(Untuk direnungkan : Kalau ibu mandul bagaimana bisa ibu tersebut melahirkan seorang anak. Apalagi ada pernyataan anaknya mandul. Itu tidak masuk akal.)

Itulah kecenderungan manusia, mau kelihatan lebih "BIJAKSANA" atas jawabannya, idenya, pertimbangannya , dan lain sebagainya.

Yesaya 5:21
Celakalah mereka yang memandang dirinya bijaksana, yang menganggap dirinya pintar!

Mazmur 147:5
Besarlah Tuhan kita dan berlimpah kekuatan, kebijaksanaan-Nya tak terhingga.



TAAT

Di dalam sebuah kelas, seorang guru menyuruh salah seorang murid untuk menirukan apa yang diucapkannya.
Guru : Buku, buku, buku ……..
Muridpun menirukan ….. : Buku, buku, buku ……..
Gurunya berkata lagi : Buku, buku, buku, buku ……..
Murid : Buku, buku, buku, buku ……
Gurunya bertanya : Berapa kali saya menyebutkan kata buku ?
Murid menjawab : 7 kali, pak .

Kelihatannya luar biasa sekali jawaban murid itu, betul ia telah menghitung bahwa kata “buku” telah disebutkan sebanyak 7 kali.

Tetapi bukan itu yang dikehendaki gurunya, yang dikehendaki meniru apa yang diucapkannya. (Berapa kali saya menyebutkan kata buku ? ). Bukan menyuruh si murid untuk menghitung berapa kata “buku” itu, (yaitu sebanyak 7 kali)
Seharusnya murid menirukan : Berapa kali saya menyebutkan kata buku ?
bukan “7 kali, pak”.

Manusia pertama jatuh ke dalam dosa karena ketidaktaatan.
Itulah bukti kecenderungan manusia, tidak "TAAT".

Amsal 13 : 13
Siapa meremehkan firman, ia akan menanggung akibatnya, tetapi siapa taat kepada perintah, akan menerima balasan.

THE TRUTH ABOUT HIS NAME



Apakah anda tahu tentang fakta-fakta ini ?


Download file : THE TRUTH ABOUT HIS NAME . doc


Saya yakin anda belum mengetahuinya sampai saat ini.


Kematian adalah pasti, namun Alkitab menuliskan tentang kematian yang tidak dapat ditentukan kapan waktunya tiba.


Buatlah kajian pribadi tentang ini.

Dalam Galatia 6:7, Alkitab mengatakan: "Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya"

TERPERANGKAP DALAM BOTOL



"Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada TUHAN dan yang sempurna". Roma 12:2


Di Afrika menangkap monyet merupakan sebuah hal yang lumrah. Ada berbagai cara yang dilakukan untuk menangkap monyet. Apakah itu dengan memasang perangkap, dengan jaring dan lain2. Hari ini di radio saya mendengar salah satu cara yang terbilang unik untuk menangkap monyet dalam keadaan hidup-hidup agar bisa dijual ke kebun binatang atau sirkus-sirkus di Amerika.


Metode penangkapannya adalah dengan menggunakan botol-botol berat berleher panjang yang berisikan kacang. Botol-botol itu cukup diletakkan di tanah, dan keesokan harinya ketika si pemburu kembali, ia akan mendapatkan monyet terperangkap didekat setiap botol. Bagaimana hal ini bisa terjadi ?

Aroma kacang akan menarik minat monyet. Mereka akan mendekat, memasukkan tangannya ke dalam botol dan menggenggam kacang sebanyak - banyaknya. Karena tangan mereka telah berisi kacang, tangan itu tidak muat lagi untuk ditarik keluar dari botol.


Sangat gampang sebenarnya bagi si monyet untuk lolos, yakni cukup dengan melepaskan kacang dalam genggaman dan menarik tangannya keluar. Namun yang terjadi, monyet tidak mau melepaskan kacang dan terus berusaha menarik tangannya berikut kacang-kacang yang ada. Akibatnya monyet pun terperangkap.


Kita bisa menertawakan kebodohan monyet-monyet itu, tapi sebenarnya kalau kita mau jujur, kita pun sering terperangkap dengan cara yang sama. Seringkali kita sulit melepaskan diri dari dosa-dosa kedagingan seperti harta, tahta, wanita, keangkuhan hidup, keinginan mata dan lain sebagainya, meskipun kita tahu hal itu tidak berkenan di hadapan Allah bahkan bisa berujung pada hukuman kekal.

Banyak juga yang sulit lepas dari belenggu masa lalu, dan terus berjalan tanpa arah dengan membawa "botol berat" itu.


Yeremia 36:26 menuliskan: "Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat."


Disini kita melihat bahwa pembaharuan adalah merupakan karya Allah melalui Roh Kudus. Artinya Allah akan senantiasa siap untuk memberikan kelepasan dari belenggu apapun yang mengikat anda. Tapi ingatlah bahwa kita pun mempunyai peran dalam proses itu. Kita harus rela untuk memberikan diri kita diperbaharui oleh Tuhan. Tidak seperti hewan, kita memiliki akal budi, yang tidak lain adalah kemampuan kita untuk membedakan hal baik dan buruk, kemampuan untuk bersikap akan sebuah keadaan berdasarkan hati nurani kita. Semua itu telah dipersiapkan Tuhan kepada kita semua.


Jika ada di antara kita masih terperangkap pada botol-botol ini, sadarlah bahwa jalan keluar akan kita temukan apabila kita mau melepaskan hal-hal yang membelenggu kita.

Sebuah pertobatan dan pengakuan sungguh-sungguh dihadapan Tuhan bisa menjadi langkah pembuka. Kemudian beri diri anda untuk diubahkan, diperbaharui dan dibentuk kembali oleh Roh Kudus. Ingatlah bahwa semua itu telah disediakan Allah buat kita semua tanpa terkecuali. Sebuah pembaharuan budi melalui pertobatan akan melepaskan kita dari perangkap yang selama ini mengikat kita.

GAYA HIDUP MEMBERI


3 Yohanes 1 : 1 – 2


Dalam ayat tersebut, Tuhan ingin kita sehat bukan hanya secara fisik, emosional tetapi sehat dalam segala hal. Dalam terjemahan bahasa Yunani kata “baik-baik” adalah “eodou” atau dalam bahasa Inggris juga disebut “prosper” yaitu “makmur.”


Tuhan ingin kita hidup makmur, makmur bukan secara biasa tetapi makmur dalam segala hal atau makmur yang lengkap, baik secara emosional, fisik, spiritual dan juga makmur dalam hal keuangan.


Bagaimana kita bisa menuju hidup makmur?
Banyak sekali cara untuk kita bisa hidup makmur karena Tuhan tidak keberatan untuk kita menjadi kaya dan diberkati luar biasa oleh-Nya. Kemakmuran biasa disangkut pautkan dengan kata kaya. Kita boleh kaya, tetapi kita tidak boleh cepat kaya karena jika kita mengingini diri kita cepat kaya maka kita akan mematikan segala sesuatu yang baik dalam kehidupan kita semata mata agar menjadi kaya.


Terdapat beberapa prinsip untuk kita bisa hidup makmur dalam kehidupan kita :


Prinsip pertama : Tuhan ingin kita mengalami Financial Freedom atau kebebasan keuangan
Sebagai bukti, dalam Alkitab Yesus berbicara mengenai perumpamaan dan itu berkaitan dengan keuangan sebanyak 2/3 bagian dari Alkitab. Itu menandakan bahwa betapa Tuhan concern terhadap keuangan kita dan rindu memberkati kita tetapi disaat kita diberkati, Tuhan ingin agar kita tidak tamak dan sombong, namun justru diberkati untuk memberkati.
Tuhan ingin kita selain diberkati juga memberkati, seperti halnya Tuhan kita yang memiliki gaya hidup memberi termasuk memberi hidupNya mati dikayu salib untuk menebus dosa kita.
Kita juga harus mempunyai sikap terhadap harta kita, sehingga kita tidak akan kuatir lagi akan berkat yang sudah Tuhan berikan sehingga kita akan mengalami secara nyata kehidupan yang benar-benar disebut dengan kehidupan yang memiliki kebebasan keuangan. Percayalah disaat kita memberkati maka Tuhan akan lebih memberkati kita, apa yang kita tabur maka itulah yang kita tuai.



Prinsip kedua : Segala yang ada pada kita adalah milik Tuhan, kita hanyalah pengelola.
Hal ini harus benar-benar disadari sehingga kita tidak memelihara sikap ‘kikir’ atau pelit. Selain itu, dengan menyadari hal ini maka kitapun lebih bertanggung jawab terhadap harta yang Tuhan percayakan dalam hidup kita.
Seperti halnya kisah dari Alexander the Great atau Alexander Agung, dimana sebelum ia meninggal berpesan agar disaat dia meninggal dunia, dia ingin agar peti matinya diberi lubang pada tangan kanan dan kirinya sehingga tangannya bisa dkeluarkan. Ini dilakukan agar rakyatnya dapat melihat bahwa dia mati dengan tidak membawa apa-apa. Dan itu terjadi, disaat dia meninggal, peti matinya dilubangi pada sisi kanan dan kiri dan tangannya dikeluarkan dengan kondisi tangan yang kosong dengan tidak membawa apa-apa.
Hindarilah sikap hidup yang pelit atau kikir, karena harta yang ada kita bukanlah milik kita sendiri melainkan milik Tuhan. Kekikiran dapat dikalahkan dengan kita menyadari hal tersebut.


Apa beda antara “Pemilik” dengan “Pengelola” dalam hal berkat yang sudah ada?
Pemilik = Bertanggung jawab dengan dirinya sendiri sehingga tidak ada control terhadap berkat yang ada.
Pengelola = Bertanggung jawab penuh kepada pemiliknya, sehingga ada kontrol yang baik dalam setiap pemakaian harta benda yang dipercayakan.
Seperti halnya talenta, disaat Tuhan memberikan satu talenta dan kita mengembangkannya maka Tuhan akan tambah-tambahkan terus. Tetapi disaat kita sudah diberi talenta tetapi kita tidak mengembangkannya maka Tuhan akan mengambil talenta yang sudah Tuhan berikan dari kita.


Pemilik = cenderung untuk memuaskan dirinya sendiri
Pengelola = cenderung untuk menyenangkan hati pemiliknya, dan dalam hal ini kita menyadari bahwa pemilik segala harta itu adalah Tuhan sendiri.



Uang bersifat netral tetapi dari kenetralannya itu, jika kita tidak mengerti dimana posisi kita antara pemilik atau pengelola, maka kita cenderung untuk mengunakan uang untuk memuaskan nafsu kita. Jadi siapakah pemilik dari uang yang ada pada kita? Hanya satu yaitu Tuhan. Maka kita harus menyadari bahwa kita hanya sebagai pengelola dan sekarang adalah bagaimana kita menggunakan keuangan kita untuk menyenangkan hati Tuhan.


Bagaimana supaya kita bisa mengalami financial freedom?
Milikilah gaya hidup memberi.
Bukan hanya berbicara mengenai memberi dalam bentuk keuangan tetapi kita juga harus memberi dalam bentuk perhatian dan senyum kepada orang lain. Hati-hati dengan muka muram, karena muka yang muram akan menimbulkan dan mengundang dosa. Seperti dalam kisah yang terdapat dalam Kejadian 4, yang menceritakan antara adik dan kakak yaitu kain dan habel dalam hal memberikan persembahan kepada Tuhan.


Tuhan tidak overlook (hanya memperhatikan seseorang tertentu, dan tidak mampu memperhatikan yang lain saat bersamaan) tetapi semuanya bisa Tuhan lihat saat bersamaan. Satu hal yang harus kita ketahui, gaya hidup memberi akan melepaskan kita dari sifat kekikiran yang bisa membawa kita dalam kehancuran.
Ingat, saat berkat yang Tuhan berikan kita genggam dan tidak mau ditaburkan, maka besarnya berkat hanya sebesar genggaman itu. Namun saat kita mulai memberi dan menabur maka berkat yang segenggam bisa berlipat.


Kita harus menyikapi gaya hidup sesuai dengan firman Tuhan yaitu Memberi, menerima, dan mengelola. Terbalik dengan prinsip dunia yaitu Menerima, mengelola, dan belum tentu memberi (bila ada sisa baru memberi).


Salah satu bentuk memberi juga yaitu memberi pelukan kepada orang yang terluka, sebagai bentuk perhatian kita. Hanya dengan sebuah pelukan, hal itu dapat melepaskan kasih Tuhan yang menyembuhkan orang tersebut.


Dalam hal keuangan, kita memberi dalam bentuk mengembalikan persepuluhan kedalam rumah perbendaharaan Tuhan. Hal ini harus kita lakukan dengan taat dan dengan kasih, karena Tuhan berjanji membuka tingkap langit dan mencurahkan berkatnya sampai berkelimpahan kepada yang taat melakukannya.


Milikilah gaya hidup memberi dan jadilah pengelola bukan pemilik dari berkat yang sudah diberikan oleh Tuhan dalam hidup kita.

HUMILITY

Filipi 2:1-14 menceritakan tentang Yesus yang mengalami penurunan sewaktu Dia mengikuti kehendak Bapa. Tetapi justru dari penurunan yang Dia alami Allah Bapa meninggikan Dia (Filipi 2:9). Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama).
Seperti Tuhan Yesus, kita pun harus mau dan bersedia untuk berjalan menurun ke bawah.

Penurunan bukan berarti melakukan dosa, tetapi penurunan adalah sikap hati yang merendahkan diri, menyangkal diri dan tidak mencari pujian sia-sia. Perlu kita ketahui bahwa jalan menuju puncak menurut kamus Alkitab adalah jalan menuju ke bawah atau kerendahan hati, sedangkan menurut kamus dunia justru jalan kepuncak adalah menghalalkan segala cara, ambisi pribadi yang dikedepankan dsb. Sangat berbeda konsep jalan menuju puncak ala dunia dengan pengertian alkitab.

Yakobus 4:6 “Tetapi kasih karunia, yang dianugerahkan-Nya kepada kita, lebih besar dari pada itu. Karena itu Ia katakan: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati." Tuhan tidak suka akan orang yang congkak, tetapi Tuhan suka akan orang yang rendah hati dan ganjaran bagi orang yang rendah hati adalah kasih karunia yang hanya dari Allah Bapa saja.

Hidup adalah sebuah pilihan, apa yang kita kejar dalam hidup ini mencerminkan pilihan hidup kita. Apakah hidup kita untuk mengejar harta di dunia ataukah untuk mengejar harta di sorga ? Matius 6:21 “Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.”
Marilah kita mengintrospeksi diri kita masing-masing, sekarang ini dimanakah hati kita berada.

Mengapa kita harus mau mengalami penurunan? Matius 5:48 “Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna." Kita harus mengalami penurunan supaya kita semakin lama semakin sempurna seperti Bapa kita di sorga. Sempurna berasal dari kata Teleios yang berarti dewasa,matang.
Jadi sempurna yang dimaksudkan adalah menjadi dewasa sesuai dengan kehendak Bapa.
Untuk sampai ke puncak kita harus menganggap orang lain lebih dari diri kita dan kita harus mau melepaskan penyerahan hak-hak kita kepada Allah Bapa. Untuk mengerti tentang semua ini kita harus memiliki sumber nasihat, yaitu:

1. Penuhi dengan firman
Kita harus rutin membaca firman, firman adalah perkataan Tuhan yang seringkali menjadi rhema yang akan menuntun kita dan menjadi pegangan dalam menjalani hidup.

2. Ada persekutuan roh yang akan menimbulkan kasih mesra
Kita harus terus membangun keintiman dengan Roh Kudus sehingga kasih mesra akan melingkupi sekitar kita.

3. Ada belas kasihan (Compassion)
Kebahagiaan tertinggi dalam hidup karena memberi bukan karena mendapat!

Merendahkan diri adalah sebuah pilihan, jika kita memilih untuk rendah hati maka kita akan rendah hati.

Turun ke bawah adalah untuk mendapat peninggian dari Bapa. Kita adalah anak panah yang apabila kita mau mengalami penurunan maka anak panah ini akan ditarik ke belakang dulu(penurunan) sehingga anak panah ini akan melesat jauh ke depan. Apakah kita mau melesat dan mengalami peninggian dari Tuhan? Jika ya, Siapkanlah diri kita untuk mengalami penurunan dalam hidup terlebih dulu.

NABI PALSU



Mat 7:15

"Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.

Matius 24 : 11

Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang.


Matius 24:23

Pada waktu itu jika orang berkata kepada kamu: Lihat, Mesias ada di sini, atau Mesias ada di sana, jangan kamu percaya.
24:24 Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga.
24:25 Camkanlah, Aku sudah mengatakannya terlebih dahulu kepadamu.
24:26 Jadi, apabila orang berkata kepadamu: Lihat, Ia ada di padang gurun, janganlah kamu pergi ke situ; atau: Lihat, Ia ada di dalam bilik, janganlah kamu percaya.

Download file : NABI / YESUS PALSU DI SIBERIA ( documents + pictures)

SEIKAT KEMBANG





Seorang pria turun dari sebuah mobil mewah yang diparkir di depan kuburan umum. Pria itu berjalan menuju pos penjaga kuburan. Setelah memberi salam, pria yang ternyata adalah sopir itu berkata, “Pak, maukah Anda menemui wanita yang ada di mobil itu? Tolonglah Pak, karena para dokter mengatakan sebentar lagi beliau akan meninggal!


”Penjaga kuburan itu menganggukan kepalanya tanda setuju dan ia segera berjalan di belakang sopir itu.Seorang wanita lemah dan berwajah sedih membuka pintu mobilnya dan berusaha tersenyum kepada penjaga kuburan itu sambil berkata, “Saya Ny. Steven. Saya yang selama ini mengirim uang setiap dua minggu sekali kepada Anda. Saya mengirim uang itu agar Anda dapat membeli seikat kembang dan menaruhnya di atas makam anak saya. Saya datang untuk berterima kasih atas kesediaan dan kebaikan hati Anda. Saya ingin memanfaatkan sisa hidup saya untuk berterima kasih kepada orang-orang yang telah menolong saya.”


“O, jadi Nyonya yang selalu mengirim uang itu? Nyonya, sebelumnya saya minta maaf kepada Anda. Memang uang yang Nyonya kirimkan itu selalu saya belikan kembang, tetapi saya tidak pernah menaruh kembang itu di pusara anak Anda.” jawab pria itu.“Apa, maaf?” tanya wanita itu denga gusar.“Ya, Nyonya. Saya tidak menaruh kembang itu di sana karena menurut saya, orang mati tidak akan pernah melihat keindahan seikat kembang.Karena itu setiap kembang yang saya beli, saya berikan kepada mereka yang ada di rumah sakit, orang miskin yang saya jumpai, atau mereka yang sedang bersedih. Orang-orang yang demikian masih hidup, sehingga mereka dapat menikmati keindahan dan keharuman kembang-kembang itu, Nyonya,” jawab pria itu.


Wanita itu terdiam, kemudian ia mengisyaratkan agar sopirnya segera pergi.Tiga bulan kemudian, seorang wanita cantik turun dari mobilnya dan berjalan dengan anggun ke arah pos penjaga kuburan.“Selamat pagi. Apakah Anda masih ingat saya? Saya Ny. Steven. Saya datang untuk berterima kasih atas nasihat yang Anda berikan beberapa bulan yang lalu. Anda benar bahwa memperhatikan dan membahagiakan mereka yang masih hidup jauh lebih berguna daripada meratapi mereka yang sudah meninggal..Ketika saya secara langsung mengantarkan kembang-kembang itu ke rumah sakit atau panti jompo, kembang-kembang itu tidak hanya membuat mereka bahagia, tetapi saya juga turut bahagia.Sampai saati ini para dokter tidak tahu mengapa saya bisa sembuh, tetapi saya benar-benar yakin bahwa sukacita dan pengharapan adalah obat yang memulihkan saya!”


Moral cerita : Jangan pernah mengasihani diri sendiri, karena mengasihani diri sendiri akan membuat kita terperangkap di kubangan kesedihan.


Ada prinsip yang mungkin kita tahu, tetapi sering kita lupakan, yaitu dengan menolong orang lain sesungguhnya kita menolong diri sendiri.




Amsal 17 : 22


Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.

MENGUCAP SYUKUR VS BERSUNGUT-SUNGUT

Jika anda pikir anda tidak bahagia, lihatlah mereka ......








Jika Anda berpikir gaji anda rendah, bagaimana dengan dia ?




Jika Anda pikir Anda tidak punya banyak teman ...







Ketika Anda merasa ingin menyerah, pikirkan pria ini ....




Jika Anda berpikir Anda menderita dalam hidup, apakah Anda menderita sebanyak dia?








Jika Anda mengeluh tentang sistem transportasi, bagaimana dengan mereka?



Jika masyarakat tidak adil dengan Anda, bagaimana dengan dia ?







1 Tes 5:18


Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.

SEPOTONG KUE


Tuhan, mengapa hal ini terjadi kepadaku ? Mengapa Tuhan ? Aku tidak tahan .... Aku tidak suka .... Aku benci dengan semua yang terjadi padaku ... !!!!
Mau tahu jawabannya ..... ?
Jawabannya : SEPOTONG KUE (download file Powerpoint)

Roma 8:28
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

666 - ANGKA ANTIKRIS



Wahyu 13
13:18 Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.




DOWNLOAD FILE POWERPOINT : ANTIKRIST - 666