GADIS BUTA


Ada seorang gadis buta yang membenci dirinya sendiri karena kebutaannya itu. Tidak hanya terhadap dirinya sendiri, tetapi dia juga membenci semua orang kecuali kekasihnya.

Kekasihnya selalu ada disampingnya untuk menemani dan menghiburnya. Gadis itu berkata akan menikahi kekasihnya hanya jika dia bisa melihat dunia. Suatu hari, ada seseorang yang mendonorkan sepasang mata kepadanya sehingga dia bisa melihat semua hal, termasuk kekasihnya.

Kekasihnya bertanya, "Sekarang kamu bisa melihat dunia. Apakah kamu mau menikah denganku?" Gadis itu terguncang saat melihat bahwa kekasihnya ternyata buta. Dia menolak untuk menikah dengannya.

Kekasihnya pergi dengan sangat sedih, dan kemudian menulis sepucuk surat singkat kepada gadis itu, "Sayangku, tolong jaga baik-baik bola mataku."

Kisah di atas memperlihatkan bagaimana pikiran manusia berubah saat status dalam hidupnya berubah. Hanya sedikit orang yang ingat bagaimana keadaan hidup sebelumnya dan lebih sedikit lagi yang ingat terhadap siapa harus berterima kasih karena telah menyertai dan menopang bahkan di saat yang paling menyakitkan.

Yesaya 53 : 1 - 5

53:1. Siapakah yang percaya kepada berita yang kami dengar, dan kepada siapakah tangan kekuasaan TUHAN dinyatakan?
53:2 Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN dan sebagai tunas dari tanah kering. Ia tidak tampan dan semaraknyapun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupapun tidak, sehingga kita menginginkannya.
53:3 Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kitapun dia tidak masuk hitungan.
53:4. Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah.
53:5 Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.


KERA VS MANUSIA

Alkisah 3 ekor kera duduk di atas pohon sedang membicarakan hal-hal yang dikatakan mengenai mereka.

Kata salah satu kera kepada yang lainnya :

“Apa kamu dengar ? Ada desas desus yang tidak benar bahwa manusia berasal dari ras kita yang mulia. Sungguh merendahkan kita pemikiran semacam itu ! Tidak pernah ada kera yang meninggalkan pasangannya, membiarkan bayinya kelaparan dan merusak dirinya sendiri. Dan apakah kamu pernah mendengar ada ibu dari seekor kera meninggalkan anaknya untuk tinggal bersama kera lain, atau menyerahkan /menjual anaknya kepada ker lain sehingga anak-anaknya tidak tahu siapa orang tua mereka ?”

“Dan hal lain yang belum pernah kamu lihat, bahwa seekor kera tidak pernah membangun pagar disekeliling pohon kelapa membiarkan kelapanya terbuang sia-sia serta melarang kera-kera lainnya untuk mencicipinya. Untuk apa, jika aku memasang pagar di sekeliling ? Kelaparan yang akan memaksa engkau untuk mencuri dariku”

“Satu hal lain lagi yang tidak akan dilakukan seekor kera. Keluar malam hari dan bermabuk-mabukan serta menggunakan senjata baik itu pisau, pistol atau yang lainnya untuk mengambil nyawa kera lainnya”.

“Ya kawan, manusia punya nenek moyang ….. tetapi mereka bukan dari kita”

2 Timotius 3 : 1 - 4


3:1. Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.
3:2 Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama,
3:3 tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik,
3:4 suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.


KINGDOM BREAKTROUGH

“Penerobos akan maju di depan mereka; mereka akan menerobos dan berjalan melewati pintu gerbang dan akan keluar dari situ. Raja mereka akan berjalan terus di depan mereka, Tuhan sendiri di kepala barisan mereka” Mikha 2 : 13


Mengapa tidak terjadi terobosan? Yesaya 5:12-13 Karena perbuatan Tuhan tidak dipandang dan pekerjan Tuhan tidak dilihat oleh kita. Dengan kata lain kita meremehkan dan tidak beryukur atas segala sesuatu yang sudah dikerjakan oleh Tuhan di dalam kehidupan kita. Dan akibatnya kita akan dapat menjadi mati rohani/stagnansi.


Di dalam Mikha 2:12-13 dikatakan bahwa Tuhan sendiri yang akan mengumpulkan kita dan Tuhan sendiri yang akan mengadakan terobosan di dalam seluruh kehidupan kita (keuangan, ekonomi, keluarga, pelayanan, pendidikan, pasangan hidup,dsb) asalkan kita mau tekun karena terobosan bukan hal yang instant.


Breakthrough/Terobosan adalah :
1. Important Discovery (penemuan yang sangat penting dan diakui oleh semua manusia)
2. Penetration Of Enemy Line (masuk kedalam garis musuh)
3. Removal Of Barrier To Progress (meniadakan halangan-halangan yang ada di depan kita untuk maju kedepan)


Dalam Pengkhotbah 10:8-10 dikatakan bahwa Barangsiapa menggali lobang akan jatuh kedalamnya dan barangsiapa mendobrak tembok akan dipagut ular. Barangsiapa memecahkan batu akan dilukainya; barangsiapa membelah kayu akan dibahayakannya. Jika besi menjadi tumpul dan tidak diasah, maka orang harus memperbesar tenaga, tetapi yang terpenting untuk berhasil adalah hikmat. Kesimpulan ayat ini ialah:

1. Setiap pekerjaan mengandung resiko
2. Untuk berhasil harus memiliki hikmat


Halangan terobosan adalah Ular dan tembok. Terobosan berbicara tentang mendobrak tetapi dalam ayat ini jika mendobrak maka dipagut ular. Maka ucapkan mantera maka tidak akan digigit ular. Mantera dari bahasa sansekerta yang berarti adalah doa yang terus diucapkan.


Untuk mengalami terobosan kita harus melakukan :

1. Doa/Firman/perkataan positif yang terus diucapkan.
Dalam Amsal 18:21 dikatakan Hidup kita dikuasai oleh lidah, maka jangan main-main dengan perkataan kita, Dalam Bilangan 14: 28 dikatakan Apa yang kita katakan di hadapan Tuhan maka itulah yang akan dilakukan kepada kita, maka hati-hati dengan mulut kita. Apapun yang kita katakan itu adalah doa. Dan doa yang kita ucapkan terus menerus adalah cara kita untuk mendapatkan terobosan-terobosan yang kita perlukan. Kalau kita mau mengalami terobosan maka mulai saat ini kita harus memulai untuk mengucapkan hal-hal yang positif. Hingga terjadilah apa yang kita katakan. Tapi terobosan itu juga merupakan proses.


2. Iman dan ketaatan
Dalam Ibrani 7-8 diceritakan bahwa Nuh melakukan dengan taat perintah Allah walaupun yang akan terjadi belum kelihatan, Abraham dengan iman dan taat melakukan perjalanan walaupun belum melihat tanah perjanjian, Dalam Keluaran 14:16&21 diceritakan bahwa Musa dengan iman dan taat kepada Allah mengangkat tongkatnya dan mengulurkan tangannya ke air laut hingga mukjizat itu terjadi. Tetapi Mukjizat itu adalah proses. Kita harus percaya dan taat kepada perintah Allah. Maka akan terjadi terobosan dan mukjizat. Terobosan itu tidak instant, ada hal yang harus dikorbankan untuk mendapatkan terobosan.


3. Hadirat Tuhan
Dalam Yosua 6;8 dikatakan ‘Segera sesudah Yosua berkata…….sedang tabut perjanjian Tuhan mengikut mereka’ Tabut Perjanjian Allah berbicara tentang hadirat Allah. Jika kita ingin ada terobosan dalam kehidupan kita, maka, masuk dan hiduplah di dalam Hadirat Allah. Dalam 2 Samuel 6:11 dikatakan bahwa Tiga bulan lamanya Tabut Tuhan itu tinggal di rumah Obed-Edom, orang Gat itu, dan Tuhan memberkati Obed-Edom dan seisi rumahnya. Jadi selama Tabut Allah dirumah Obed-Edom maka Obed-Edom diberkati luar biasa. Hiduplah dalam Hadirat Allah maka akan ada terobosan, Dalam 1 Taw.14:11 dikatakan bahwa Allah sendiri yang akan menerobos melalui perantara Daud. Maka kita harus hidup dalam hadirat Allah sehingga terobosan akan ada didalam hidup kita.


Bagian kita adalah mengalahkan dan menghilangkan penghalang pertama yaitu ULAR selanjutnya Tembok adalah bagian Allah yang akan menerobos dan kita akan mengikuti Tuhan dalam terobosan yang penuh dengan kelimpahan. Sebab ALLAH datang untuk membuat kita hidup dalam segala kelimpahan. Sekali lagi kita dapat mengalami terobosan jika kita terus menerus Berdoa, Taat dan Penuh Iman serta Hidup di dalam Hadirat Allah.

COVENANT


Percayalah, bahwa Allah tidak pernah memberikan sesuatu yang tidak baik bagi kita. Dia selalu menyediakan yang terbaik bagi anak-anak-Nya yang mengasihi Dia. Karena Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi kita.


Yosua 21 : 43-45
21:43. Jadi seluruh negeri itu diberikan TUHAN kepada orang Israel, yakni negeri yang dijanjikan-Nya dengan bersumpah untuk diberikan kepada nenek moyang mereka. Mereka menduduki negeri itu dan menetap di sana.
21:44 Dan TUHAN mengaruniakan kepada mereka keamanan ke segala penjuru, tepat seperti yang dijanjikan-Nya dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka. Tidak ada seorangpun dari semua musuhnya yang tahan berdiri menghadapi mereka; semua musuhnya diserahkan TUHAN kepada mereka.
21:45 Dari segala yang baik yang dijanjikan TUHAN kepada kaum Israel, tidak ada yang tidak dipenuhi; semuanya terpenuhi.


Alkitab berkata, waktu kita memegang sumpah, maka segala sesuatu yang terbaik akan disediakan Tuhan bagi kita. Perjanjian (covenant) adalah sesuatu yang luar biasa.

Alkitab pun berkata, kita tidak boleh bersumpah karena tidak memiliki kemampuan untuk memegang sumpah kita.
Dalam kondisi tertentu, manusia bisa mengingkari janjinya, lalu dia melanggar sumpahnya. Sebab itu, alkitab mengajarkan kepada kita untuk tidak bersumpah demi langit (tahta Allah) atau pun demi bumi (tumpuan kaki-Nya).

Hanya Tuhan yang mampu bersumpah kepada kita karena apa yang keluar dari mulut-Nya tidak pernah di langgar-Nya.

Alkitab berkata, kita hidup oleh satu sumpah, yaitu sumpah Tuhan kepada kita. Jadi hidup yang kita jalani, bukanlah berdasarkan satu pijakan yang biasa saja, tetapi kita berpijak kepada satu sumpah yang luar biasa, yaitu sumpah Yesus Kristus kepada umat-Nya

3 KEKUATAN PERJANJIAN YANG HARUS DIPEGANG OLEH ORANG PERCAYA :


1. “A Covenant Of Comfort” (Perjanjian untuk menikmati hidup penuh kenyamanan=kelegaan) Ay, 43 = Jadi seluruh negeri itu diberikan Tuhan kepada orang Israel, yakni negeri yang dijanjikan-Nya dengan bersumpah untuk diberikan kepada nenek moyang mereka. Mereka menduduki negeri itu dan menetap di sana.
Negeri Kanaan yang melimpah dengan susu dan madu itu diduduki oleh orang-orang Enak, keturunan-keturunan raksasa yang sulit untuk ditaklukkan. Tetapi alkitab berkata, bangsa Israel berhasil menduduki negeri itu dan menetap di sana.
Banyak orang berpikir bahwa hidup yang paling menyenangkan adalah hidup yang tanpa masalah. Mungkin hal itu benar, tetapi kita harus sadar bahwa persoalan hidup akan tetap ada, orang-orang jahat akan tetap ada di sekitar kita, yang dapat menimbulkan banyak masalah.
Tetapi kita punya satu perjanjian dengan Allah yaitu untuk menjalani hidup ini dengan penuh kenyamanan dan kita mempunyai kekuatan yang ada di dalam kita untuk bisa mengatasi seluruh persoalan hidup, karena Allah kita adalah Imanuel yang menyertai kita sampai selama-lamanya.


2. “A Covenant Of Challenge” (Perjanjian untuk mengatasi setiap masalah)Ay, 44 = Dan Tuhan mengaruniakan kepada mereka keamanan ke segala penjuru, tepat seperti yang dijanjikan-Nya dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka. Tidak ada seorang pun dari semua musuhnya yang tahan berdiri menghadapi mereka; semua musuhnya diserahkan Tuhan kepada mereka.
Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan oleh anak-anak Tuhan. Waktu kita menerima Yesus sebagai Tuhan, bukan berarti kita bebas dari setiap masalah yang ada di dunia ini malah masalah akan selalu hadir di dalam kehidupan kita. Tuhan tidak pernah berjanji bahwa langit ini akan selalu hujan atau hari-hari akan selalu panas. Tetapi Dia berjanji ketika topan ganas melanda hidup kita, Tuhan Yesus akan memberikan kekuatan kepada kita.


3. “A Covenant Of Compliance” (Perjanjian untuk bisa meraih mimpi-mimpi menjadikenyataan)Ay, 45 = Dari segala yang baik yang dijanjikan Tuhan kepada kaum Israel, tidak ada yang tidak dipenuhi; semuanya terpenuhi.Apa pun mimpi kita, percayalah, bahwa kita mampu untuk mewujudkannya. Jangan pernah menyerah karena melihat kenyataan hidup yang membuat kita mundur dari mimpi (visi) yang Tuhan berikandalam hidup kita. Karena di dalam kita ada suatu kekuatan perjanjian yang sanggup membawa kita untuk meraih mimpi-mimpi kita.

SEMUA TERJADI KARENA SUATU ALASAN


Semua dimulai dari impianku. Aku ingin menjadi astronot. Aku ingin terbang ke luar angkasa.Tetapi aku tidak memiliki sesuatu yang tepat. Aku tidak memiliki gelar. Dan aku bukan seorang pilot. Namun, sesuatu pun terjadilah.


Gedung Putih mengumumkan mencari warga biasa untuk ikut dalam penerbangan 51-L pesawatUlang-alik Challanger. Dan warga itu adalah seorang guru. Aku warga biasa, Dan aku seorang Guru. Hari itu juga aku mengirimkan surat lamaran ke Washington .


Tiap Hari aku berlari ke kotak pos. Akhirnya datanglah amplop resmi berlogo NASA. Doaku terkabul. Aku lolos penyisihan pertama. Ini benar-benar terjadi padaku.


Selama beberapa minggu berikut, perwujudan impianku semakin dekat saat NASA mengadakan test fisik Dan mental. Begitu test selesai , aku menunggu Dan berdoa lagi. Aku tahu aku semakin dekat pada impianku. Beberapa waktu kemudian, aku menerima panggilan untuk mengikuti program latihan astronot khusus di Kennedy Space Center.


Dari 43.000 pelamar, kemudian 10.000 orang, Dan kini aku menjadi bagian dari 100 orang yang berkumpul untuk penilaian akhir. Ada simulator, uji klaustrofobi, latihan ketangkasan, percobaan mabuk udara. Siapakah di antara kami yang bisa melewati ujian akhir ini ? ... Tuhan, biarlah diriku yang terpilih, begitu aku berdoa.


Lalu tibalah berita yang menghancurkan itu. NASA memilih Christina McAufliffe. Aku kalah.Impian hidupku hancur. Aku mengalami depresi.Rasa percaya diriku lenyap, Dan amarah menggantikan kebahagiaanku. Aku mempertanyakan semuanya. Kenapa Tuhan? ... Kenapa bukan aku? ... Bagian diriku yang mana yang kurang? ...Mengapa aku diperlakukan kejam? ...Aku berpaling pada ayahku. Katanya,"Semua terjadi karena suatu alasan."


Selasa, 28 Januari 1986, aku berkumpul bersama teman-teman untuk melihat peluncuran Challenger. Saat pesawat itu melewati menara landasan pacu, aku menantang impianku untuk terakhir kali. Tuhan, aku bersedia melakukan apa saja agar berada di dalam pesawat itu. Kenapa bukan aku ?.


Tujuh puluh tiga detik kemudian, Tuhan menjawab semua pertanyaanku Dan menghapus semua keraguanku saat Challanger meledak, dan menewaskan semua penumpang.


Aku teringat kata-kata ayahku,"Semua terjadi karena suatu alasan." Aku tidak terpilih dalam penerbangan itu, walaupun aku sangat menginginkannya karena Tuhan memiliki alasan lain untuk kehadiranku di bumi ini. Aku memiliki misi lain dalam hidup. Aku tidak kalah; aku seorang pemenang. Aku menang karena aku telah kalah. Aku, Frank Slazak, masih hidup untuk bersyukur pada Tuhan karena tidak semua doaku dikabulkan.


Tuhan mengabulkan DOA Kita dengan 3 cara :


1. Apabila Tuhan mengatakan YA; maka Kita akan MENDAPATKAN APA YANG KITA MINTA


2. Apabila Tuhan mengatakan TIDAK; maka Kita akan mendapatkan yang LEBIH BAIK


3. Apabila Tuhan mengatakan TUNGGU; maka Kita akan mendapatkan yang TERBAIK sesuai dengan Kehendak- NYA.


Tuhan tidak pernah terlambat, DIA juga tidak tergesa-gesa namun DIA tepat waktu....
TUHAN YESUS MEMBERKATI


BUILD THE TRUE KINGDOM

Kejadian 11 : 1-9
Dalam ayat 6 dikatakan bahwa karena ada kesatuan bahasa dan bangsa maka apapun yang dilakukan manusia pasti akan terlaksana dan berhasil. Mengapa? Karena manusia di dalam membangun bangunan itu sesuai dengan patron dan kehendak Allah. Kita merindukan apapun yang kita lakukan berhasil dan itu hanya Tuhan yang bisa mewujudkan dan hanya Tuhan yang dapat memuji apakah kita berhasil atau tidak.


Unsur-unsur yang dibutuhkan seseorang untuk membangun sesuatu adalah :


1. DASAR. (ayat 3)
Batu bicara tentang dasar kerajaan Allah. Kita harus memiliki dasar yang kuat hingga apapun yang terjadi tidak akan dapat memberi pengaruh yang negatif pada kita. Apakah dasar itu ? Dasar itu adalah bagaimana kita membangun hubungan yang benar. Jadi Jangan sampai kita mengambil keputusan dengan dasar yang salah. Keputusan kita sekarang akan menjadi dasar dari segala hal yang kita alami di kemudian hari. Kita harus tahu dan mengerti apakah kita membangun dasar di atas batu, tanah, tanah liat atau membangun di atas apa?


2. TUJUAN. (ayat 4)
Tujuan yang harus kita lakukan adalah sesuai dengan apa yang Tuhan mau. Jangan sampai kita melakukan segala sesuatu tanpa sesuai dengan kehendak Allah. Lakukan segala sesuatunya dengan dasar tujuan dari Allah. Contohnya saat kita membangun hubungan dengan Tuhan dimulai dari saat teduh kita dengan Allah. Sebab saat kita melepaskan keintiman kita dengan Tuhan maka tujuan kita tidak akan kuat. Sebab tujuan hidup kita setiap hari dan sepanjang hidup itu adalah bersama Allah. Maka jangan sekali-kali mempermainkan waktu yang ada.


3. OTORITAS. (ayat 4b)
Otoritas bicara tentang apa yang harus kita lakukan sebagaimana kita ditempatkan dalam kehidupan kita oleh Allah. Kita harus mempunyai otoritas yang benar dihadapan Allah. Jika kita ditempatkan sebagai ayah maka berlakulah dan kerjakan tugas ayah sebagai imam dengan baik. Begitu pula jika kita ditempatkan sebagai istri atau anak. Maka kita harus melakukan tugas kita masing-masing dengan bertanggungjawab penuh terhadap tugas itu. Otoritas itu penting untuk membangun suatu bangunan apapun itu. Maka Jika terjadi masalah kita harus instropeksi diri dan jika ada masalah biasanya kita melanggar ketentuan/ketetapan Allah.


4. IDENTITAS (ayat 5+6)
Bahasa yang sama ini bicara tentang Identitas. Filipi 2:5-8 Kita harus mempunyai identitas. Kita harus menunjukkan identitas yang jelas. Maka lewat sikap hidup dan nilai-nilai kerajaan yang kita punyai harus kita bawa keluar saat bersama dengan orang lain. Sehingga dengan identitas kita maka orang yang melihat kita dapat bertobat tanpa kita harus bersusah payah menginjili orang tersebut. Identitas ini juga salah satu unsur yang tidak bisa lepas untuk dasar sebuah bangunan.


5. KOMUNIKASI
Kekristenan tidak berbicara mengenai hidup individu (sendiri) serta tidak berkumpul dengan orang lain. Melainkan kekristenan adalah suatu hubungan (relasi) dan saling melengkapi sehingga menjadi sebuah relasi yang indah. Jangan pernah membangun komunikasi yang formal/resmi setiap saat sebab hal itu tidak akan menghasilkan bangungan yang baik. Komunikasi harus keluar dari batin kita.(mat 5:23) Komunikasi sangat penting dan harus selalu ada. Sebab jika tidak ada komunikasi maka kita tidak akan tahu apa yang dimaksud oleh Tuhan.

6. INVESTASI

Allah berinvestasi talenta pada kita dan Allah bertanggungjawab terhadap investasi talenta tersebut. Jangan kita berpusat pada manusia sehingga kita membandingkan diri kita dengan orang lain. Jangan membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain. Sebab masing-masing kita punya sesuatu yang berbeda dan unik. Kita tidak perlu melihat orang lain. Apa yang ada pada kita harus kita kembangkan sebab Allah memberi talenta pada kita sesuai waktu, kemampuan dan bakat yang kita punyai. Keluarkan, gali terus dan kembangkan terus menerus potensi yang ada pada kita 100%.


7. PENUH ROH KUDUS
Jika kita membangun bangunan maka harus ada keenam unsure tersebut diatas tetapi itupun belum cukup kuat untuk dasar bangunan kita. Dan harus ada unsur yang ketujuh yaitu penuh dengan ROH KUDUS. Saat kita mulai melenceng maka Tuhan akan bertindak menurut kehendak Allah yaitu dengan menghancurkan apa yang kita bangun tadi. Kita harus koreksi diri apakah ada hal yang kita belokkan dari rencana Allah sehingga terjadi kesulitan yang dijinkan oleh Allah supaya terjadi dalam hidup kita. Kita harus hidup dengan kuasa dari Allah. Kisah 2:2-4 Maka akan ada pemulihan saat kita dipenuhi oleh Roh Kudus. Allah selalu bertanggung jawab dengan apa yang ia lakukan dalam hidup kita. Allah memberikan pemulihan pada hidup kita. Dan Allah memberikan jalan keluar asalkan kita mau datang pada Allah.

HIDUP DALAM KEHANCURAN & KERAPUHAN


Seringkali kelemahan diijinkan Tuhan ada di dalam hidup kita. Di dalam 2 Korintus 12:7-10, Paulus mengatakan bahwa ia diberi duri di dalam daging agar ia dapat belajar untuk tidak meninggikan diri. "Sebab jika aku lemah, maka aku kuat" (ayat 10).
Demikian pula yang dikehendaki Allah dalam hidup setiap kita. IA mau kita belajar untuk rendah hati menerima semua kelemahan dalam diri kita dan hidup dalam kehancuran.
1. Mengembangkan teologi kelemahan
Lebih baik kita dengan rendah hati mengaku bahwa "Aku memang lemah" tetapi dikuatkan oleh Tuhan Yesus daripada kita mengaku bahwa kita memang kuat. Pada umumnya, dalam menghadapi permasalahan, ada tiga macam reaksi yang kita tunjukkan:

Lari. Sebagian orang memilih untuk melarikan diri dari hal-hal yang menekan mereka lewat banyak hal. Beberapa yang sangat rajin mengikuti ibadah untuk lari dari semua kesumpekan di rumah, lainnya menyibukkan diri dalam pekerjaan, bahkan ada pula suami-suami yang menemukan pelarian dalam pelukan wanita lain. Ada banyak hal yang dapat kita jadikan sebagai pelarian kita. Semua itu tidaklah menyelesaikan semua permasalahan kita. Karena, itu berarti kita lari dari kenyataan dan tanggung jawab. Tuhan ingin kita mengalami dan menghadapi semua situasi itu dengan bergantung hanya kepadaNya.

Melawan. Sebagian lainnya menyadari bahwa mereka punya masalah atau kelemahan, tetapi tidak bisa berdamai dengan semua itu. Mereka memilih untuk memberontak dan menghadapi semuanya dengan kemarahan. (orang yang bereaksi dengan melawan biasanya sulit mengendalikan emosi dan mudah meledak-ledak).


Bersembunyi. Sisanya memilih untuk menutupi semua masalah atau kelemahan mereka. Semuanya tersimpan rapat-rapat di dalam dirinya dan tidak ada seorangpun tahu. Mereka tidak jujur dengan keberadaan mereka. Ingatlah bahwa keterbukaan adalah awal dari kemerdekaan. Mengakui kelemahan butuh penyangkalan diri tetapi mengakibatkan sebuah kemenangan.

2. Menerima karunia keterbatasan
Gideon pernah berada di dalam situasi dimana ia harus berperang melawan 135.000
orang. Awalnya, ia mengumpulkan pasukan sebanyak 35.000 orang, tapi Tuhan memerintahkan untuk menyeleksi mereka sampai tersisa 300 orang. Secara logika, tidak mungkin 300 orang dapat menang berperang melawan 135.000 orang. Tetapi dalam kenyataannya Gideon dapat memenangkan peperangan tersebut. Dari sini, Tuhan ingin menunjukkan kepada Gideon bahwa semua itu bukan karena kekuatannya sendiri, melainkan Tuhan yang berperang bagi dia.

Contoh lainnya adalah kehidupan Paulus yang dari waktu ke waktu dia bertumbuh dalam pengenalan akan dirinya yang lemah :
@ Galatia 2:6 (±49M): "Dan mengenai mereka yang dianggap terpandang itu- bagaimana kehidupan mereka dahulu, itu tidak penting bagiku..." (ia terdengar sombong dan keras kepala) @ Enam tahun kemudian (±55M): "Aku adalah yang paling hina dari semua Rasul" 1Korintus 15:9
@ Lima tahun kemudian (±60M): "... yang paling hina di antara segala orang kudus..."
@ Dua tahun sebelum kematiannya: "... akulah yang paling berdosa" (1Tim 1:15)
Dari perkataan-perkataan Paulus, kita melihat bahwa semakin dia bertumbuh dalam Tuhan, dia semakin menyadari bahwa semua yang terjadi dalam hidupnya hanya karena anugrah Tuhan sehingga dia semakin rendah hati.

3. Melakukan transisi menuju Gereja sebagai dasar dalam kelemahan
Mulai sekarang, kita harus mampu berkata "Saya akan berjalan dari kegagalan-kegagalan, kelema
han-kelemahan, pergumulan-pergumulan, bukan dari kesuksesan-kesuksesan saya". Belajar untuk mengakui kelemahan dan mengembangkan kebiasaan untuk selalu terbuka dan tampil apa adanya.
Jangan sampai kita menjadi munafik yang hanya kelihatan hebat di depan semua orang, tetapi sebenarnya hati kita hancur. Belajar untuk tetap berjalan walaupun kita masih penuh dengan kelemahan. Karena saat kita mengakui semuanya itu, Tuhan akan dengan setia menopang dan menguatkan kita.

Di dalam Alkitab, orang-orang yang dipakai Allah adalah orang-orang yang terbatas dan lemah: Musa gagap, baju zirah Daud kebesaran, Yohanes Markus meninggalkan Paulus, Timotius menderita bisul-bisul, Istri Hosea adalah pelacur, satu-satunya pelatihan yang diikuti Amos adalah bercocok tanam, Yakub penipu, Daud berselingkuh, membunuh, dan menyalahgunakan kekuasaan, Naomi adalah seorang janda, Paulus penganiaya, Musa pembunuh, Gideon dan Tomas sama-sama ragu, Yeremia depresi dan punya kecenderungan bunuh diri, Elia mengalami kejenuhan, Yohanes Pembabtis besar mulut, Marta penuh kekuatiran, Nuh mabuk, Salomo terlalu kaya dan Yesus terlalu miskin, Abraham terlalu tua dan Daud terlalu muda, Petrus takut mati dan Lazarus mati, Musa pemarah (juga Petrus, Paulus, dan pahlawan Alkitab lainnya).

Dari semuanya ini dapat kita lihat bahwa Tuhan tidak melihat kelemahan, tetapi Dia melihat kerendahan hati kita untuk mau mengakui kelemahan dan mengijinkan Tuhan untuk berkarya dalam hidup kita, sekalipun lewat kelemahan kita. Tidak ada manusia yang sempurna, namun di dalam Tuhan selalu ada hal yang luar biasa dalam kehidupan kita.

Pdt. Drs. Ronny Daud Simeon, MPM.

PERJALANAN KE TANAH PERJANJIAN


Hidup kita didunia ini merupakan sebuah perjalanan panjang (walaupun ada yang pendek??) menuju tanah yang dijanjikan Allah yaitu Tanah Perjanjian atau kita sebut Sorgawi (Promised land). Masalahnya bagaimana kita sebagai orang-orang muda atau orang-orang percaya dapat sampai ke tanah yang dijanjikan (sorgawi)itu?. Bukan hanya kita berusaha berjalan untuk sampai ketanah Perjanjian itu, tetapi juga bagaimana kita dapat mengisi perjalanan ketanah Perjanjian itu dengan baik dan berkenan kepada-Nya. Karena itu marilah kita belajar dari seorang yang bernama Abraham. Abraham dipanggil Tuhan untuk keluar dari negerinya menuju ke tanah yang di janjikan Tuhan dalam hidupnya.

Hal ini merupakan suatu tantangan yang tidak mudah untuk di jalani, karena kita tahu bahwa Abraham bukanlah orang yang miskin atau orang yang tidak punya apa-apa (Kej 12:5) dengan kata lain Abraham dipanggil bukan karena mengangur dan tidak punya prospek, tetapi Abraham tetap taat. Didalam perjalanan Abraham bersama seluruh keluarganya kita tahu Abraham tidak pernah mengeluh atau bersungut-sungut akan apa yang mereka hadapi dalam perjalanan tersebut, bahkan kita tahu bahwa Abraham sedikitpun tidak pernah terbersit dalam pikirannya untuk pulang kembali ke kampung halaman atau ke negerinya (Ibrani 11:15-16) walaupun ada kesempatan untuk itu. Akhir dari cerita tentang Abraham kita tahu bahwa dia mengalami berkat-berkat Allah yang luar biasa bahkan dia mendapatkan tanah yang di janjikan Allah (Promised Land)baginya (Ibrani11:9). Bahkan Allah sangat berkenan kepada Abraham sehingga dia tidak malu di sebut sebagai Allah Abraham (Ibrani 11:16). Bahkan Abraham disebut sebagai sahabat Allah (Yak 2:23). Pertanyannya sekarang bagaimana Abraham dapat memperoleh semuanya itu?



Apa yang Abraham lakukan/buat dalam perjalanannya menuju Promised Land ?



1. Abraham percaya sepenuhnya kepada Allah bahkan kepada janji-janji-Nya (Kej. 12:1-4)=>lalu pergilah Abraham (Roma 4:3).
2. Abraham selalu mengadakan persekutuan pribadi dengan Tuhan (Yesaya 51:2)ketika sendirian, (Kej.18:23-33) =>Abraham berdoa syafaat untuk Lot dan keluarganya.
3. Abraham memegang prinsip “Taat saja tidak perlu tahu” (Ibrani 11:8). Bukan tahu dulu baru taat ! lihat, peristiwa dimana Abraham harus mempersembahkan anaknya Ishak kepada Tuhan (Kej. 22:2-10).
4. Walaupun Abraham tahu Allah memberkatinya senantiasa tetapi Abraham tetap punya Planning/rencana visi di dalam hidupnya bahkan sampai akhir hidupnya di dunia Abraham sudah punya rencana akan dikuburka dimana dia.(Kej 25:7-10) => Abraham membeli tanah untuk kuburannya dari Bani Het di dalam Gua Makhpela.



Lalu apa yang Abraham dapat dari akhir perjalanannya menuju Promised Land ?

Menjadi orang yang di kasihi Tuhan (Yes. 41:8).

Menjadi orang yang di percayakan Tuhan (Luk. 16:22).

Menjadi Bapak dari semua orang percaya di seluruh bangsa di muka dunia ini (Roma 4:16-17).

Menjadikan namanya termahsyur serta menjadi berkat buat orang lain (Kej. 12:2-3).

Abraham menjadi SAHABAT ALLAH ( Yak. 2-23) bandingkan dengan (Yohanes 15-15) kita juga diangkat menjadi SAHABAT ALLAH.

Mungkin kita berkata ok! Abraham bisa begitu karena dia adalah orang spesialnya Allah. Tetapi apa yang Alkitab katakan tentang Abraham dan juga kita yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus dalam Roma 4:23-25; Kata-kata ini, yaitu “Hal ini di perhitungkan kepadanya”. Tidak di tulis untuk Abraham saja, tetapi di tulis juga untuk kita, sebab kepada kitapun Allah memperhitungkan, karena kita percaya kepada DIA yang telah membangkitkan Yesus, Tuhan kita, dari antara orang mati…artinya kita bisa seperti Abraham bahkan lebih lagi … Haleluya Enjoy your trip to Promised land!



JAM KEHIDUPAN


Yang akan kita sharingkan adalah sesuatu yang pasti akan terjadi dan dialami oleh semua manusia, siapapun dia ; tua-muda / kaya-miskin / pendidikan tinggi-rendah / jabatan tinggi (direktur,manager) – rendah (karyawan) / cantik-ganteng-biasa saja / pendeta-pengusaha-mahasiswa-ibu rumah tangga; baik itu bagi orang percaya maupun yang tidak percaya. Bukan seperti horoskop ataupun ramalan lainnya yang hanya memperkirakan sesuatu (bukan kepastian) tetapi Firman Allah adalah YA dan AMIN !
Ingat bahwa Tuhan kita adalah Tuhan yang bisa diprediksi bukan Tuhan yang yang misterius sebab Ia adalah Tuhan yang menepati janji-janjiNya. Jadi apa yang tertulis di dalam Alkitab itu akan digenapi dan pasti akan terjadi.

Beberapa waktu yang lalu, saya mendengarkan sebuah lagu yang dinyanyikan oleh VG Yerikho yang berjudul : JAM KEHIDUPAN. Saya amati syair lagunya. Baris pertama berbunyi seperti ini : “Jam kehidupan diputar sekali” dan baris keduanya berbunyi “Dan tiada seorangpun tahu kapan ia akan berhenti”
Saya merenung, ternyata waktu yang Tuhan berikan kepada manusia suatu saat akan berakhir (dengan kata lain suatu saat kematian akan menjemput manusia) dan tidak ada seorangpun yang tahu kapan hal itu akan terjadi.

Mazmur 90 : 12
Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.
Ini merupakan nyanyian Musa, dan ia sadar bahwa suatu saat kesempatannya untuk hidup di bumi ini akan berakhir sehingga ia memohon agar Tuhan mengajarinya untuk menghitung hari-harinya sedemikian sehingga ia beroleh hati yang bijaksana. Apakah kita mempunyai hati seperti Musa yang rindu agar Tuhan mengajarnya menghitung hari-hari sedemikian hingga beroleh hati yang bijaksana ataukah kita hidup enjoy saja tanpa memperhatikan apa yang menjadi maksud / tujuan yang telah Tuhan tentukan bagi kita hidup di bumi ini ?

Mazmur 90 : 10
Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap.
Hidup manusia menurut Alkitab itu sekitar 70 tahun / 25.550 hari, sedangkan rata-rata umur penduduk Indonesia adalah 61,9 tahun atau sekitar 23.000 hari.

Tidak terasa kita akan masuk bulan NOVEMBER tahun 2009 (waktu begitu cepat bergulir)
- Setiap kali diperhadapkan dengan pergantian bulan dan terlebih lagi pergantian tahun
- Ada satu hal yang muncul di dalam benak / pikiran saya.
- Hal tersebut adalah kesadaran bahwa manusia hidup di dalam sebuah perjalanan waktu yang tidak dapat dicegah / distop.
Banjir bisa dicegah : Di kota Rotterdam (Belanda) tepatnya di muara sungai Rhine dibuat tembok penahan badai yang dapat digerakkan sehingga pada saat badai akan terjadi, tembok penahan tersebut tersebut ditutup dan itu mencegah air masuk ke sungai tersebut sehingga kota Rotterdam terhindar dari banjir.
Sakit bisa dicegah : Makan makanan sehat, olah raga dan istirahat yang cukup.
Kecelakaan bisa dicegah : Jangan ugal-ugalan di jalan, taati peraturan dan rambu-rambu lalu lintas.
Sakit gigi bisa dicegah : Sikat gigi yang teratur dan yang bersih, cek up gigi yang teratur ke dokter gigi.
TETAPI, siapa yang bisa mencegah perjalanan waktu ? (TIDAK ADA)

Saya sering bangun tengah malam, dan Tuhan mengingatkan bahwa manusia sewaktu-waktu dapat dijemput kematian ( saya sendiri, orang-orang yang dekat yang saya kasihi ; orang tua,saudara-saudara,anak-anak ; juga orang yang ada di sekitar kita ).
Ingat bahwa perjalanan waktu tidak dapat dicegah, dan seringkali kita tidak menyadari realitas perputaran waktu tersebut.
Dan ini merupakan kesempatan bagi si Iblis dan sekarang ini ia sedang berusaha keras untuk menggiring sebanyak manusia masuk ke dalam ketidaksadaran terhadap perjalanan waktu ini.
Manusia dibebani dengan : - kesibukan-kesibukan
- keinginan-keinginan / ambisi-ambisi
- hawa nafsu dan kesenangan duniawi
Dan semua itu tentunya berfokus kepada dirinya sendiri.

Pada kesempatan ini, Firman Tuhan datang kepada kita supaya kita sadar akan realitas perjalan waktu hidup kita.

Ada 3 hal yang harus kita sadari :

1. manusia sedang menuju kepada hari kematian

Mazmur 90 : 10 (hidup manusia singkat)
Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap.

Yakobus 4 : 14 (hidup manusia seperti uap / embun)
13 Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: "Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung",
14 sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap.
15 Sebenarnya kamu harus berkata: "Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu."


1 Petrus 1 : 24 (hidup manusia seperti rumput)
24 Sebab: "Semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya seperti bunga rumput, rumput menjadi kering, dan bunga gugur,
25 tetapi firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya." Inilah firman yang disampaikan Injil kepada kamu.

Dan manusia terlalu sibuk untuk berpikir bahwa kematian bisa terjadi sewaktu-waktu terhadap dirinya dan orang-orang yang dekat dan orang-orang yang dikasihinya.
Tanggal 1 Januari 2007, kita pasti masih ingat dengan TRAGEDI ADAM AIR, dimana pesawat Boeing 737 seri 400 take off dari Bandara Juanda menuju Menado terjadi kecelakaan di dekat kota Polewali, Sulawesi dan semua penumpangnya meninggal. Pertanyaannya, kalau di antara penumpang yang tahu bahwa pesawat tersebut akan terjadi kecelakaan, apakah dia akan boarding / naik ke pesawat tersebut ? Jawabannya TIDAK ! Mengapa ? Karena tidak ada seorangpun yang tahu hari kematiannya.

Pengkhotbah 7 : 2
2 Pergi ke rumah duka lebih baik dari pada pergi ke rumah pesta, karena di rumah dukalah kesudahan setiap manusia; hendaknya orang yang hidup memperhatikannya.

2. manusia sedang menuju tahta pengadilan Allah

Apa yang akan terjadi di dalam sebuah pengadilan ? Jawabannya adalah : si terdakwa akan diadili / dihakimi dan terakhir divonis.

Ibrani 9 : 27
27 Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi,

Wahyu 20 : 10
13 Maka laut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan maut dan kerajaan maut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan mereka dihakimi masing-masing menurut perbuatannya

Kita harus menyadari, apa yang telah Tuhan percayakan kepada kita, Tuhan akan meminta pertanggungjawaban dari kita.

Matius 25 : 14 - 30
14 "Sebab hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka
15 Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat.
16 Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu lalu beroleh laba lima talenta.
17 Hamba yang menerima dua talenta itupun berbuat demikian juga dan berlaba dua talenta.
18 Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya.
19 Lama sesudah itu pulanglah tuan hamba-hamba itu lalu mengadakan perhitungan dengan mereka.
20 Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan ia membawa laba lima talenta, katanya: Tuan, lima talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba lima talenta.
21 Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
22 Lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta itu, katanya: Tuan, dua talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba dua talenta.
23 Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
24 Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam.
25 Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan!
26 Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?
27 Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya.
28 Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu.
29 Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.
30 Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."
Apa yang telah Tuhan percayakan kepada kita ?

Harta, itu milik Tuhan. Kelola dengan baik sebab suatu saat Tuhan akan meminta pertanggungjawaban dari kita. Semakin besar yang Tuhan percayakan semakin besar tanggungjawab kita kepada Tuhan oleh sebab itu biarlah kita pakai harta yang telah Tuhan percayakan kepada kita untuk memuliakan Tuhan.
Amsal 3 : 9
9 Muliakanlah TUHAN dengan hartamu …………….

Pekerjaan, kita harus melakukan dengan segenap hati seperti untuk Tuhan.
Kolose 3 : 22 – 23
22 Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia ini dalam segala hal, jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan mereka, melainkan dengan tulus hati karena takut akan Tuhan.
23 Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.

Keluarga, itu milik Tuhan. Sebagai istri tunduklah kepada suami, sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan, suami … kasihilah istrimu dan jangan berlaku kasar terhadapnya. Anak-anak harus mentaati orang tua, dan para orang tua jangan sakiti hati nak-anakmu. ( Kolose 3 : 18 – 21 ) …. Sebab keluarga adalah milik Tuhan.
Perselingkuhan/perzinahan itu dosa di hadapan Tuhan, pornografi itu tidak kudus. Oleh sebab itu jauhkan itu dari keluarga kita, sekali lagi apa yang kita lakukan Tuhan akan menuntut pertanggungjawaban dari kita.

Waktu, apa kita sudah kelola dengan baik ? Ataukah kita menghambur-hamburkan waktu kita untuk hal yang sia-sia dan yang tidak berguna. Nonton TV sampai berjam-jam dan meninggalkan tanggung jawab yang lainnya. Bersenang-senang, pesta pora di dalam waktu yang telah dianugrahkan Tuhan kepada kita ? Atau bermalas-malasan saja setiap waktu. Melakukan dosa perzinahan, obat-obatan di dalam hidup ini ? Ingat semua itu harus dipertanggungjawabkan !


3. manusia sedang menuju satu masa kekekalan (surga-neraka)

Roma 6 : 23
23 Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.

Wahyu 20 : 10
10 dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya.

NERAKA ITU ADA ( Matius 10 : 28 )
Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka.

SURGA ITU ADA (Matius 7 : 21)
Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.


Tuhan tidak menilai berapa lama kita hidup tetapi bagaimana kita hidup.
Oleh sebab itu kalau masih ada sisa waktu di depan kita mari kita pergunakan waktu kita sebaik-baiknya. Untuk apa saja ? Ada tiga hal penting yang akan kita bahas bersama :

1. INTIM DENGAN TUHAN

Tuhan berdaulat dan Dia dapat melakukan segala sesuatu yang dikehendakiNya. Apa saja ….. , misalnya : kalau Tuhan berfirman, Pontianak turun salju, maka hal itu akan terjadi. Kalau Tuhan berfirman Matahari meleleh, maka hal itu akan terjadi. Kalau Tuhan berfirman ayam tumbuh gigi, maka hal itu akan terjadi juga.
Tetapi Dia memiliki satu “keterbatasan” (tanda kutip), yaitu memaksa kita untuk mengasihi, mencintai, dekat dan intim dengan Dia. Alasannya karena Ia telah memberikan free-will / kehendak bebas kepada manusia.

Pada saat di taman Eden, ketika Adam dan Hawa sedang berhadapan dengan buah dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan jahat. Apakah Tuhan tidak tahu ? Tidak, Tuhan kita adalah Tuhan yang Maha Tahu. Mengapa tidak melarang mereka ? Sebab Tuhan telah memberikan mereka kehendak bebas.

Kidung Agung 7 : 10 - 13
10 Kepunyaan kekasihku aku, kepadaku gairahnya tertuju.
11 Mari, kekasihku, kita pergi ke padang, bermalam di antara bunga-bunga pacar!
12 Mari, kita pergi pagi-pagi ke kebun anggur dan melihat apakah pohon anggur sudah berkuncup, apakah sudah mekar bunganya, apakah pohon-pohon delima sudah berbunga! Di sanalah aku akan memberikan cintaku kepadamu!
13 Semerbak bau buah dudaim; dekat pintu kita ada pelbagai buah-buah yang lezat, yang telah lama dan yang baru saja dipetik. Itu telah kusimpan bagimu, kekasihku!

Sebenarnya Tuhan sangat rindu kita dekat dan intim denganNya, mengasihi dan mencintaiNya dengan segenap hati. Pada saat malam hari (ayat 11) Ia merindukan kita untuk bersekutu denganNya. Saat pagi hari (ayat 12) Ia menunggu-nunggu kita supaya datang kepadaNya.

Apakah waktu yang ada ini kita pakai untuk intim dengan Tuhan ? Atau sebaliknya kita bingung dengan kesibukan kita sendiri ?
Firman Tuhan datang supaya kita sebagai orang percaya mulai sadar bahwa waktu / jam kehidupan ini bisa berhenti.

2. BERJALAN MENURUT DESTINY YANG TELAH TUHAN TENTUKAN BAGI KITA

Yeremia 29 : 11
Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.

Rancangan-rancangan = thoughts = MACHASABAH = plan/device/purpose/destiny

Bagaimana seseorang dapat mengetahui dan berjalan di dalam tujuan hidupnya ?
Dengan mengenal Penciptanya. Bagaimana kita bisa mengetahui dan berjalan di dalam tujuan hidup yang telah Tuhan tentukan bagi kita kalau kita tidak pernah hidup dekat, melekat dan intim dengan Dia, sang Pencipta manusia ?

Ilustrasi : Ford
Ada seorang bapak mengendarai sebuah mobil di sebuah jalan yang gelap. Di dalam perjalanan itu mobilnya mogok. Dia berusaha memperbaiki tetapi tidak berhasil. Beberapa saat kemudian, dari arah belakang mobil ada lampu mobil yang menyorot. Dari mobil itu turunlah seorang pria yang menawarkan diri untuk memperbaiki mobil mogok tersebut. Dalam waktu yang relatif singkat mobil yang mogok sudah bisa distarter dan bapak tersebut dapat melanjutkan perjalanannya. Sebelum mereka berpisah mereka saling berkenalan dan ternyata yang menolong bapak tersebut untuk memperbaiki mobil tersebut adalah sang pencipta mobil FORD, beliau adalah HENRY FORD.

Mengapa Henry Ford dengan mudah dapat memperbaiki kerusakan mobil itu ? Karena dialah perancang / pencipta mobil Ford. Dia mengetahui cara kerja dan fungsi-fungsi serta tujuan dari pada setiap spare part yang ada di mobil tersebut.

Begitu juga kehidupan kita, Tuhan mengetahui tujuan-tujuan hidup kita sebab Ia adalah pencipta kita.

Rick Warren di dalam bukunya yang berjudul PURPOSE DRIVEN LIFE menuliskan 5 tujuan manusia hidup.

Menyenangkan hati Tuhan
Dibentuk menjadi keluarga Allah
Serupa Kristus (gaya hidup Kerajaan)
Melayani Allah
Demi sebuah misi

3. MENJALANKAN AMANAT AGUNG TUHAN YESUS

Sesuatu yang disampaikan sebelum seseorang meninggal kepada keluarganya itu adalah hal yang sangat penting dan biasanya akan ditaati.
Sebelum Yesus naik ke Sorga ada satu amanat yang kita kenal sebagai AMANAT AGUNG. Apakah isi dari amanat tersebut ?

Matius 28 : 19-20
19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."

Pergilah = go ye = poreuomai = lead over/carry over/tranfer = melanjutkan dengan memimpin perjalanan yang telah dilakukan sebelumnya.

Yesus datang untuk memulihkan Kerajaan Allah yang telah hilang pada saat Adam dan Hawa berdosa. Saat ini Dia berada di surga dan kita akan melanjutkan misi yang sudah berjalan itu yaitu memberitakan Kerajaan Allah !

Matius 3 : 2
"Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!"

Yehezkiel 3 : 17 - 19
17 "Hai anak manusia, Aku telah menetapkan engkau menjadi penjaga kaum Israel. Bilamana engkau mendengarkan sesuatu firman dari pada-Ku, peringatkanlah mereka atas nama-Ku.
18 Kalau Aku berfirman kepada orang jahat: Engkau pasti dihukum mati! —dan engkau tidak memperingatkan dia atau tidak berkata apa-apa untuk memperingatkan orang jahat itu dari hidupnya yang jahat, supaya ia tetap hidup, orang jahat itu akan mati dalam kesalahannya, tetapi Aku akan menuntut pertanggungan jawab atas nyawanya dari padamu.
19 Tetapi jikalau engkau memperingatkan orang jahat itu dan ia tidak berbalik dari kejahatannya dan dari hidupnya yang jahat, ia akan mati dalam kesalahannya, tetapi engkau telah menyelamatkan nyawamu.

Kalau kita mengetahui seseorang berdosa dan tidak memperingatkannya, maka ia akan mati dalam dosanya tetapi Firman Tuhan katakan bahwa Tuhan akan menuntut pertanggung jawab atas nyawanya dari kita. Dan sebaliknya kalau kita sudah memperingatkan tetapi ia tidak mau bertobat ia akan mati di dalam kesalahannya tetapi kita bebas dari tanggung jawab itu.

Tuhan bertanya :” Apa kamu tahu siapakah orang jahat itu ? “
Saya langsung menjawab pertanyaan yang sangat mudah itu, orang jahat adalah orang yang melakukan dosa seperti : orang yang yang berbuat cabul / zinah, keji, penakut, pendusta, pembunuh, perampok, sundal, penyembah berhala, tukang sihir / tenung dan masih banyak yang lainnya.

Tetapi Tuhan memberikan suatu jawaban yang sempat membuat saya kaget. Memang jawaban saya semuanya benar.
Saat ini Tuhan datang sebagai Bapa yang mengasihi anak-anakNya, Ia datang sebagai gembala yang menjaga domba-dombanNya, Ia datang sebagai sahabat yang begitu menolong kita.
Tetapi suatu saat Ia akan datang sebagai Hakim Yang Adil.

Mazmur 98 : 8 - 9
Biarlah sungai-sungai bertepuk tangan, dan gunung-gunung bersorak-sorai bersama-sama di hadapan TUHAN, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kebenaran.

Siapakah yang juga tergolong orang jahat pada saat itu ? Mereka yang tidak percaya bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat manusia.

Jangan-jangan orang-orang jahat itu adalah oarang tua kita, anak-anak kita, saudara-saudara kita, famili kita, teman-teman kita ataupun orang-orang dekat di sekitar kita yang masih belum percaya bahwa Yesus adalah Tuhan.
Inilah tugas kita untuk menyampaikan Injil Kerajaan dan merampas jiwa-jiwa dari dalam api.

Apakah kita masih mau berpangku tangan ?
Ingat 3 hal yang pasti akan terjadi kepada setiap manusia dan sadarilah !

1. manusia sedang menuju kepada hari kematian
2. manusia sedang menuju tahta pengadilan Allah
3. manusia sedang menuju satu masa kekekalan (surga-neraka)

Oleh sebab itu gunakan waktu sisa ini dengan sebaik-baiknya untuk :

1. INTIM DENGAN TUHAN
2. BERJALAN MENURUT DESTINY YANG TELAH TUHAN TENTUKAN BAGI KITA
3. MENJALANKAN AMANAT AGUNG TUHAN YESUS

Dan biar lewat semua yang kita kerjakan, Nama Tuhan yang dipermuliakan. Amin !

FATHERING & SONSHIP 2

Akibat dari LAWLESSNESS (Ketiadaan Hukum) muncullah 5 Penyakit Generasi, yaitu :

1. Pemberontakan
, banyak anak-anak muda yang tidak dapat menghormati bapanya karena mereka kehilangan figure bapa. = figure bapa yang bagaimana ? = (bapa yang mengasihi – peduli – mengampuni – memberikan kesempatan yang kedua)
(Jangan kita hanya menengking roh zinah, roh dusta, roh jahat, roh peramal, roh tenung, roh perbudakan, kita juga perlu menengking “roh yatim” di dalam kehidupan bergereja / di dalam keluarga. Bisa saja kita memiliki pemimpin tetapi kita tetap merasa sendirian / tidak ada bapa. Atau kita mempunyai seorang ayah secara daging tetapi tidak memiliki seorang bapa yang mempunyai hubungan / relationship yang dekat dengan anaknya).

2. Free Sex, beberapa anak muda yang pernah kami layani, kelihatannya imut-imut, sederhana, polos, tutur kata sangat sopan dan penampilan tidak neko-neko. Tetapi terlibat di dalam hubungan sex bebas, bahkan sudah beberapa kali menggugurkan kandungannya. Ini dapat terjadi karena kurangnya perhatian yang didapat dari keluarga maka mereka cenderung mencari melalui kebebasan pergaulan hingga mengarah kepada free sex.
Ini adalah cara-cara iblis menghancurkan generasi selanjutnya atau sering kita sebut sebagai GENERATION ATTACK.
Kalau kita tidak mempersiapkan generasi selanjutnya dengan baik PREPARING THE NEXT GENERATION TO FEAR GOD maka generasi kita akan mengalami GENERATION ATTACK oleh iblis, dimana Iblis akan memunculkan penyakit-penyakit generasi seperti yang saya jelaskan lagi.
Penyakit apa lagi ?

3. Narkoba, anak-anak muda yang tidak memiliki pengarahan dan bimbingan yang tepat dari orangtua, atau pemimpin rohani akan mudah terpengaruh oleh pergaulan mereka hingga mencoba narkoba.
Dan waktu yang tepat bagi iblis menyerang mereka adalah pada saat mereka menghadapi masalah-masalah dan tidak ada pemecahannya karena tidak ada fathering / pembapaan, tidak ada tempat untuk mencurahkan isi hati / mengadu, tidak ada kasih yang mengalir, tidak ada yang peduli. Mereka akan lari kepada teman-teman mereka. Kalau teman-teman mereka bukan orang yang takut akan Tuhan, maka solusinya adalah : NARKOBA !
Contoh : Ada sebuah keluarga yang kami kenal, karena tidak ada perhatian dari bapanya (karena bapanya sendiri hidup di dalam perselingkuhan) seorang gadis statusnya masih murid SMA kelas 2 terlibat sex bebas dengan teman sekelasnya. Akhirnya dia hamil, melahirkan anaknya. Dia begitu putus asa dan akhirnya terlibat narkoba dan sex bebas yang lebih parah lagi.
Saya rindu setiap orang tua untuk mendidikl anak-anak yang Tuhan percayakan agar takut akan Tuhan. Dan biarlah hidup kita menjadi teladan / contoh bagi mereka untuk hidup takut akan Tuhan supaya gererasi selanjutnya adalah generasi yang bebas dari generation attack dari iblis. Kita menghasilkan generasi Ilahi yang takut akan Tuhan sehingga mereka di dalam kehidupannya boleh menjadi berkat bagi kota, bangsa dan negeri kita.

4. Fantasi, hal ini dapat terjadi karena adanya kemudahan-kemudahan teknologi. Dengan semakin berkembangnya internet maka dapat dengan mudah melakukan download situs-situs porno. Kita mengenal kata “cybersex” dimana anak-anak muda yang tidak takut Tuhan sangat menikmati hal itu, dengan berfantasi-ria lewat browsing internet di website porno yang jumlahnya jutaan.
Sebagai orang tua / bapa yang tidak ingin The Next Generation jatuh dalam dosa fantasi, arahkan mereka untuk menggunakan internet dengan tepat dan ajarkan untuk hidup di dalam kekudusan.

5. Idola, anak-anak muda cenderung memiliki idola, dan berpenampilan dan berlaku seperti yang diidolakan. Apa yang akan terjadi bila idola mereka tidak takut akan Tuhan dan apa yang mereka kerjakan adalah ketidakkudusan. Boleh memiliki idola tetapi jika kita lebih mementingkan idola kita daripada hubungan kita dengan Allah dan keluarga maka itu akan dapat merusak pemikiran kita. Sebaiknya kita mengidolakan Pribadi Tuhan Yesus sendiri.
Disini dapat kita lihat bahwa ”WE ARE FACING A SON’S PROBLEM MORE THAN A SIN’S PROBLEM!”
Oleh sebab itu sebagai bapa kita harus mempersiapkan putera kita (secara daging ataupun secara rohani) dengan membapai.

Ada 2 istilah untuk kata Putera :

1. Teknon (tek’-non) adalah Anak yang belum dewasa dan belum punya tanggung jawab. Ciri dari teknon ini adalah selalu meminta berkat tetapi begitu berkat datang jadi sibuk dengan berkatnya dan lupa pada Allah.
Suatu ketika pada saat anak saya berusia 4 tahun, ia merengek-rengek minta mainan mobil-mobilan. Akhirnya saya membelikan, tetapi setelah itu ia bingung dengan mainannya dan tidak bingung dengan yang membelikan mainan. Itu adalah contoh daripada teknon.

2. Uihos (hwe-os) adalah Putera yang dewasa dan sudah memiliki rasa tangung jawab
Orang percaya dapat dibedakan menjadi Tefios yaitu bayi rohani, ialah orang-orang yang baru bertobat dan mengenal Yesus, kemudian dari bayi rohani menjadi Putera yang bila sudah dapat bertanggungjawab ia akan dapat menjadi hamba dan akhirnya ia menjadi Partner Allah, maka kita harus berlomba-lomba untuk menjadi partner Allah bukan sekedar anak-anak terus. Allah ingin kita menjadi dewasa, bertanggungjawab dan sempurna. Sehingga suatu saat kita juga bisa membapai generasi selanjutnya.
Seorang yang bertanggung jawab akan melakukan sesuatu dengan penuh ketaatan, walaupun hal-hal yang dia harus kerjakan itu berat. Kita dapat disebut dewasa dari cara kita memenuhi tanggung jawab kita.
Bagaimana dengan kita putera-putera yang tidak mendapatkan pembapaan ? Jangan sampai ada ‘roh yatim’ di dalam kehidupan kita.

Contoh: DAUD
Daud di nomor duakan, disekiankan bahkan dilupakan. Dalam 1 Samuel 16:5-11 diceritakan bahwa bagaimana saat nabi Samuel mencari pengganti Saul untuk dijadikan Raja. Pada saat itu Daud dilupakan oleh ayahnya tetapi Samuel memanggil Daud. Maka jangan kecewa jika tidak ada yang mempedulikan kita sebab dalam Mazmur 27:10 dikatakan bahwa “Sekalipun ayahku dan ibuku meninggalkan aku, namun TUHAN menyambut aku”.

Bagaimana Reaksi DAUD saat tidak dipedulikan oleh Isai?

1. Tanggung jawab, meskipun tidak dipercaya oleh ayahnya. I Samuel 17:15 (Tetapi Daud selalu pulang dari pada Saul untuk menggembalakan domba ayahnya di Betlehem).
2. Daud Tetap Taat, I Samuel 17:20 ( Lalu Daud bangun pagi-pagi, ditinggalkannyalah kambing dombanya pada seorang penjaga, lalu mengangkat muatan dan pergi, seperti yang diperintahkan Isai kepadanya. Sampailah ia ke perkemahan, ketika tentara keluar untuk mengatur barisannya dan mengangkat sorak perang).
3. Sikap Hormat Dengan Tidak Menunda-nunda Perintah Ayahnya

Setialah dengan perkara kecil maka Allah akan memberikan kita perkara besar. Sekaranglah saatnya bagi kita untuk membangkitkan Anak/Putera Dan Bukan Pelayan (Hamba).

Beda antara Anak/Putera dengan Pelayan/Hamba adalah :

1. Anak memiliki DNA yang sama dengan Bapa jika pelayan tidak memiliki DNA tuannya
2. Anak memiliki Hak Waris jika Pelayan tidak memiliki Hak Waris
3. Anak Menerima Warisan jika Pelayan Menerima Upah

Seorang Anak Dapat Memiliki Hati Seorang Hamba Namun Seorang Hamba Tidak Mungkin Memiliki Hati Seorang Anak.

Seorang Anak Akan Gagal Mewarisi Sifat & Teladan Bapa jika :

1. Anak Masih Seorang Teknon / belum dewasa
2. Prioritas Anak Sebatas Tuntutan Kepada Bapa, hanya menuntut tanpa berpikir untuk bertanggungjawab
3. Tidak Menghargai Bapa Sebagai Sumber, menganggap diri selalu benar
4. Tidak Punya Waktu Berkualitas Dengan Bapa, sibuk dengan urusannya sendiri



Untuk kita Dapat Mewarisi Sifat & Teladan Bapa, kita harus melakukan beberapa hal, yaitu :

1. Dekat Dengan Bapa, segalanya dilakukan dengan hati yang rindu untuk dapat dekat dengan Allah
(Nearness is Likeness)
2. Punya Waktu Yang Berkualitas Dengan Bapa, mengandalkan / menggantungkan segalanya kepada Allah
3. Menangkap & Mewujudkan Rencana Bapa, dapat menangkap visi, misi Allah untuk apa kita hidup di bumi
Dengan Fathering & Sonship yang benar, maka generasi yang sekarang dan generasi yang selanjutnya turun temurun akan di berkat bagi kota, bangsa dan negeri ini. Indonesia Penuh KemuliaanNya. Amin !

FATHERING & SONSHIP 1



Kita sering mendengar bahwa gereja harus memberkati kota. Tetapi bagaimana hal itu bisa terjadi kalau kita belum memulai sebuah pemulihan di dalam sebuah keluarga yang di dalamnya telah ditegakkan FATHERING (pembapaan) & SONSHIP (keputeraan) yang sebenarnya berbicara tentang hubungan / relationship.
Oleh sebab itu untuk memberkati kota kita harus mempersiapkan sebuah generasi selanjutnya (the next generation) yang dibapai dengan baik dan benar.

Fathering (pembapaan) menjadi seorang bapa dengan memberikan perhatian, rasa aman / proteksi, nasehat, kenyamanan, dan apa saja yang menjadi kebutuhan kepada anak-anaknya di dalam sebuah hubungan yang dekat.

Sonship (keputeraan) menjadi seorang anak dengan memiliki DNA yang sama dengan bapa dan memiliki hak waris.

Pertanyaannya ?

Siapa yang harus mempersiapkan THE NEXT GENERATION ?

1. Gereja Tuhan
Sementara ini kita melihat bahwa ada cukup banyak organisasi gereja yang tidak mempersiapkan generasi selanjutnya karena gembala / pimpinan dari gereja tersebut merasa tidak aman ( insecure ) bila muncul orang-orang muda / generasi selanjutnya yang berpotensi dan mempunyai kapasitas yang jauh lebih besar daripada pemimpin tersebut. Mengapa ? Hanya alasan takut tersaingi !
Apa yang akan terjadi bila kepemimpinan seperti ini berakhir (mungkin pemimpin tersebut sudah lanjut usia / tidak bisa beraktivitas secara maksimal lagi atau bahkan dipanggil Tuhan) ? Saya bisa menjawabnya, tidak ada yang bisa melanjutkan kepemimpinannya karena tidak ada generasi yang dipersiapkan sebelumnya. Atau bisa dilanjutkat tetapi mungkin terjadi perebutan kepemimpinan sehingga terjadi sesuatu yang tidak diharapkan (bisa saja ada pemimpin tetapi tidak maksimal kepemimpinannya).

John Maxwell (seorang pakar leadership) mengatakan justru saat kita mampu mempersiapkan the next generation dengan menggali potensi-potensi yang ada pada mereka dan memperbesar kapasitas mereka bahkan melebihi apa yang ada pada kita sendiri berarti kita telah menjadi seorang pemimpin yang berhasil.

Tidak menjadi masalah kalau kita mempersiapkan anak kandung atau saudara-saudara kita di dalam panggilan Tuhan menjadi penerus di dalam pelayanan tersebut, kalau memang mereka ada panggilan tersebut. Tetapi bagaimana kalau yang dipersiapkan itu tidak ada dalam panggilan ini ? Jangan memaksakan untuk mempertahankan posisi tersebut karena dengan beberapa motivasi yang ada dan kita takut orang lain yang bakal menggantikan posisi tersebut. Lebih baik yang menjadi calon penerus pelayanan di dalam pelayanan kita menjadi businessman tetapi maksimal (berdampak di market place) diberkati dan menjadi berkat bagi gereja daripada menjadi penerus di dalam sebuah kepemimpinan di gereja tetapi dia tidak maksimal.

Yosua bukan anak kandung dari nabi Musa, tetapi karena Musa tahu bahwa Yosua berpotensi dan mempunyai kapasitas untuk memimpin bangsa Israel di dalam perjalanan di padang gurun menuju tanah Kanaan. Musa mempersiapkan Yosua untuk melakukan hal besar tersebut.

Oleh sebab itu sebagai pemimpin yang bijaksana baiklah kita memberi kesempatan bahkan mempercayakan apa yang bisa dikerjakan kepada generasi yang selanjutnya yang berpotensi, mempunyai kapasitas dan dapat dipercaya tentunya; dan semuanya untuk kemuliaan Tuhan.

2. Keluarga
Keluarga adalah rancangan Tuhan. Kalau kita melihat di dalam Alkitab, awal dari Perjanjian Lama dimulai dengan “keluarga” yaitu di dalam Kitab Kejadian dan diakhiri dengan “pemulihan keluarga” di dalam Kitab Maleakhi. Di dalam Perjanjian Baru dimulai dengan “keluarga” yaitu silsilah Yesus Kristus di dalam Injil Matius dan diakhiri dengan “Perjamuan kawin Anak Domba” yang juga ada hubungannya dengan “keluarga” di kitab Wahyu. Jadi keluarga adalah rancangan / ide Tuhan dan merupakan prioritas bagi Tuhan. Dan yang Tuhan inginkan anak-anak atau generasi selanjutnya merupakan keturunan Ilahi. (Maleakhi 2:15 Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan roh? Dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu? Keturunan ilahi! )

Ini adalah tugas daripada setiap orang-tua untuk mempersiapkan generasi selanjutnya dengan membapai / mendidik anak-anaknya di dalam takut akan Tuhan. Mempunyai dan terus membina sebuah hubungan / relationship yang dekat antara bapa dan anak.

Kejadian 13:15 sebab seluruh negeri yang kaulihat itu akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu untuk selama-lamanya.=(Abram)
Kejadian 17:8 Kepadamu dan kepada keturunanmu akan Kuberikan negeri ini yang kaudiami sebagai orang asing, yakni seluruh tanah Kanaan akan Kuberikan menjadi milikmu untuk selama-lamanya; dan Aku akan menjadi Allah mereka." =(Abram)
Kejadian 26:3 Tinggallah di negeri ini sebagai orang asing, maka Aku akan menyertai engkau dan memberkati engkau, sebab kepadamulah dan kepada keturunanmu akan Kuberikan seluruh negeri ini, dan Aku akan menepati sumpah yang telah Kuikrarkan kepada Abraham, ayahmu. =(Ishak)
Kejadian 28:13 Berdirilah TUHAN di sampingnya dan berfirman: "Akulah TUHAN, Allah Abraham, nenekmu, dan Allah Ishak; tanah tempat engkau berbaring ini akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu. = (Yakub)
Kejadian 35:12 Dan negeri ini yang telah Kuberikan kepada Abraham dan kepada Ishak, akan Kuberikan kepadamu dan juga kepada keturunanmu." = (Yakub)

Kalau kita melihat kembali beberapa ayat yang telah dibacakan tadi, Tuhan memberikan suatu negeri kepada Abram dan juga kepada keturunannya / generasi selanjutnya. Oleh sebab itu persiapkan the next generation dengan baik dan benar. Mengajar mereka takut akan Tuhan seperti yang tertulis di dalam ……

Ulangan 6 : 6-7 Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan,7 haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.


”Maka ia akan membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada
bapa-bapanya supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah”
Maleakhi 4:6

Dalam Maleakhi 4:5-6 dikatakan bahwa jika tidak ada kesatuan dalam keluarga maka Allah akan memukul bumi hingga musnah (terjemahan bahasa inggris = smite the land with a curse = memukul bumi dengan kutuk). Berapa banyak keluarga Kristen yang telah hancur karena mereka tidak berjalan di dalam destiny / tujuan yang telah Tuhan tentukan bagi mereka ? Ide keluarga itu datangnya dari Allah sendiri. Oleh sebab itu kalau kita ingin keluarga kita dipulihkan kembalilah kepada sang empunya ide “keluarga” itu, yaitu Allah kita di dalam nama Yesus.

Dalam Lukas 1:17 dikatakan bahwa “dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya." Elia berarti Jehovah is my father. Di dalam maleakhi 4:5-6 tertulis hati anak-anak kembali kepada bapa-bapanya tapi dalam Lukas 1:17 dikatakan hati orang-orang durhaka ( disobidient ) kepada pikiran orang benar.

Jadi Inilah masalah utama anak-anak sekarang ini seperti yang tertulis didalam Matius 7:21-23 yaitu PEMBUAT KEJAHATAN = INIQUITY = WITHOUT LAW = LAWLESSNESS atau KETIADAAN HUKUM. Banyak sekali orang sekarang ini tidak bisa tunduk kepada otoritas diatasnya karena mereka kehilangan figure bapa.

THE FINAL TEST

Ini adalah analisa seorang pengamat :
Seorang pengamat yang jeli pernah menyatakan bahwa pameran kekayaan dewasa ini adalah bukan karena dorongan alamiah, tetapi secara sistematik mereka dirangsang untuk itu. (Zionisme, Gerakan Menaklukkan Dunia, ZA Maulani)



UJIAN TERAKHIR SEBELUM PENGANGKATAN
Sudah banyak hamba Tuhan menubuatkan bahwa sebelum pengangkatan itu terjadi, anak-anak Tuhan akan diberi kelimpahan dahulu, bahkan kemakmuran, apapun situasi perekonomian dunia. Saya percaya itu benar, dan itu sedang dan akan digenapi. Pasti!
Tetapi perhatikanlah bahwa Tuhan Yang Maha Baik itu juga menggunakan banyak hamba Tuhan untuk berteriak-teriak seperti ini : 'Persembahkanlah tuaianmu, entah itu tuaian jiwa atau materi kepada Tuhan'. Atau begini : 'Yang biasa nonton sinetron 3 jam, cobalah pakai waktumu untuk kunjungan ke rumah sakit. Yang biasa kerja 8 jam setiap hari, cobalah sediakan waktu untuk baca Alkitab setidaknya 8 pasal sehari. Ibu-ibu yang biasa beli tas 'Prada' atau 'Hermes' sebulan sekali, cobalah beli tas setahun sekali dan uangnya untuk pekerjaan Tuhan...dan seterusnya.
Sebenarnya apa yang sedang terjadi ? Bukankah semua kelimpahan kita itu berasal dari Tuhan ? Betul. Bukankah kita boleh menikmatinya ? Betul. Lalu apa maksud Tuhan ? Apa Tuhan tidak konsisten ? Untuk mengerti semua ini, saya mau bentangkan kepada anda, apa yang terjadi di alam roh, pada ujung akhir jaman ini.



PENYINGKAPAN MASA DEPAN
(David Wilkerson)
'Pencobaan utama untuk orang-orang Kristen zaman akhir ini adalah kemakmuran. Alkitab memperingatkan bahwa pada akhir zaman banyak orang Kristen mengikut Tuhan dengan separuh-separuh saja, mereka akan kaya dan makmur sehingga tidak memerlukan apa-apa lagi. Memang tidak jahat atau berdosa untuk menjadi kaya dan berhasil. Kebanyakan tokoh-tokoh Alkitab di Perjanjian Lama adalah orang-orang yang kaya. Abraham mempunyai ternak amat banyak dan kaya dalam emas dan perak. Ayub kaya luar biasa dan memiliki 7000 kambing domba, 3000 unta, 500 pasang sapi, 500 ekor keledai betina, juga mempunyai banyak pelayan dan rumah besar. Tentu saja Allah tidak menentang kekayaan dan kemakmuran, karena Alkitab mengatakan bahwa Ia 'menginginkan keselamatan hambaNya' (Mazmur 35;27)

Namun demikian, saya melihat berjuta-juta orang Kristen disesatkan oleh kekayaannya. Orang-orang Kristen terakhir akan menderita oleh kekayaan dan lebih banyak diuji olehnya daripada oleh kemiskinan.
Dalam vision saya, saya melihat Iblis muncul di hadapan Allah untuk terakhir kalinya, seperti yang dilakukannya ketika menuduh Ayub seperti tertulis dalam Alkitab. Tetapi kali ini ia datang untuk minta izin mencobai orang Kristen zaman akhir. Inilah yang saya saksikan :
Dan Tuhan berkata kepada Iblis: 'Darimana engkau?'
Iblis menjawab; 'Dari perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi untuk mengamati orang-orang Kristen terakhir'
Dan Tuhan berfirman kepada Iblis : 'Sudahkah engkau memperhatikan betapa saleh dan jujur, betapa takut akan Allah dan mengasihi Kristus mereka itu ? Bagaimana mereka melarikan diri dari komplotanmu yang jahat itu ?
Lalu jawab Iblis kepada Tuhan ; 'Benar, tetapi singkirkanlah pagar yang Kau bangun sekeliling mereka. Ayub tidak mau meninggalkan Engkau dalam kemiskinannya, tetapi coba mengayakan dan memberkati semua orang Kristen terakhir itu jauh melebihi segala kekayaan Ayub dan lihatlah apa yang terjadi. Jadikan semua orang Kristen terakhir itu makmur seperti Ayub. Dirikan bagi mereka rumah-rumah baru yang mentereng, berikan pada mereka mobil yang indah-indah, uang dan semua alat perkakas yang mereka perlukan. Banjirilah mereka dengan mobil, rumah, kapal, perjalanan keliling dunia, pakaian mewah, makanan lezat, tanah milik dan uang simpanan. Lihatlah apa yang terjadi dengan orang-orang Kristen terakhir itu jika mereka menjadi puas, kaya, dilimpahi semua kesenangan dan tidak memerlukan apa-apa lagi. Mereka akan meninggalkan Allah dan mementingkan diri sendiri.'


Saya melihat bahwa mobil, pakaian, sepeda motor, dan semua macam materialisme akan merupakan rintangan yang lebih besar bagi orang Kristen daripada obat bius, sex dan alkohol. Saya menyaksikan banyak orang Kristen yang terikat dan tergoda oleh hal-hal materi. Mereka begitu asyik dengan benda-benda materi sehingga menjadi suam, buta, lemah dan telanjang rohaninya. Namun di tengah-tengah kekayaan materinya, mereka tidak senang dan sama sekali tidak puas.
Dalam vision saya, saya melihat Iblis berdiri sambil tertawa terbahak-bahak.

'Tengoklah orang-orang Kristen yang gila uang, rakus pakaian! Dihinggapi penyakit jaminan keamanan! Mereka menimbun uang! Membeli perkakas-perkakas baru! Mobil yang lebih besar! Dua atau tiga dibelinya! Membeli, menanam, menjual, menikah dan bercerai! Keadaan itu telah meruntuhkan generasi Lot . Dan akan menjangkau saudara juga. Lihatlah orang Kristen yang memperoleh gaji besar, hidup dengan enaknya, makan berlebih-lebihan. Mereka menjadi malas, suam suam saja dan menjadi makanan empuk si iblis! Allah limpahkan semua kepada mereka. Semua kekayaan itu dimiliki oleh banyak orang Kristen sehingga menjadikan tugas saya lebih mudah. Allah yang memiliki beribu-ribu hewan di gunung, tidak menginginkan harta milik manusia. Bukan rumahnya, mobil, pakaian, kapal motor ataupun papan peluncurnya. Dia hanya menginginkan tempat utama dalam hati orang yang menyebut dirinya sesuai dengan namaNya. (Kristen)
Peristiwa pengangkatan orang-orang Kristen secara tiba-tiba dari bumi ini tidak di duga-duga oleh mereka. Mereka terlalu sibuk dengan segala soal dan urusan hidup bermasyarakat sehingga mereka tidak mempuyai waktu, meskipun satu jam saja, untuk berbicara dengan Allah secara pribadi dalam kamar tertutup.
Saya melihat Iblis menghadap Allah lagi untuk menuduh orang Kristen akhir zaman :


'Tengoklah orang Kristen akhir zaman, pecandu televisi! Tengoklah, berjam-jam dilewatkannya menonton drama TV, lawak dan acara olah raga, tetapi tidak ada waktu untuk bersendirian dengan Allah. Dia memutuskan hubungan dengan Allah dengan memutar tombol. Dia berburu, memancing, bepergian, main golf, tenis dan basket. Dia pergi ke pesta atau nonton film, dan selalu pergi kesana kemari, tetapi dia tidak mempunyai waktu untuk membaca Alkitab atau berdoa.. Inikah orang Kristen jaman akhir yang seyogyanya hidup karena iman ? Inikah orangnya yang imannya dapat mengalahkan dunia? Inikah dia yang harus bersiap-siap untuk menghadapi masa penganiayaan dan kemelut dunia ? Apakah ini orang-orang Kristen yang suka pelesir, yang akan tertimpa keruntuhan dunia ini ?

Saya berharap dari uraian ini, kita mengerti bahwa kelimpahan dan kemakmuran itu adalah ujian terakhir sebelum pengangkatan. Saya berharap, sekalipun kita sedang atau akan dilimpahi dengan berkat-berkat materi, tetapi hati kita tidak bergeser menjadi cinta dunia dan menjauhi Tuhan karena kesibukan menikmati berkat-berkat materi itu. Karena sangkakala pengangkatan itu hanya didengar oleh anak-anakNya yang hatinya 'in touch' denganNya. Jangan buat iblis tertawa terbahak-bahak!
Saya merasa perlu melampirkan pesan seorang hamba Tuhan :
Ada 135 juta rakyat Indonesia sudah makan sehari sekali. Kita tidak punya banyak waktu, karena Iblis sudah menuntut Tuhan untuk menghancurkan Indonesia , karena kejahatan, kebenaran yang dijungkir-balikkan dan lain-lain.
Saya berharap, dari data ini kita tahu, kemana kita akan gunakan uang kita. Untuk membeli barang-barang elektronik mutakhir yang canggih-canggih, mobil mewah, pakaian-pakaian mewah dari desainer mancanegara, bahkan 'money politic', membeli pengaruh, membeli kekuasaan, memuliakan diri dan lain-lain yang dapat menyeret hati kita menjauhi Tuhan, atau memberikan uang itu untuk pekerjaan Tuhan, untuk penginjilan dan menolong banyak rakyat Indonesia keluar dari kemiskinan, dan hati kita tidak bergeser dari cinta Tuhan. Atau kita pakai untuk berteriak-teriak menghina orang miskin ? Pilihan ada di tangan kita.